Jakarta, ruangenergi.com– Sub holding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki strategi untuk menjaga keberlanjutan energi, salah satunya melalui eksplorasi.
Eksplorasi merupakan kunci dari keberlanjutan pasokan energi untuk menemukan sumberdaya dan memastikan ketersediaan energi primer terjaga dalam rangka memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Hingga akhir tahun 2023, PHE memproyeksikan penyelesaian pengeboran 19 sumur eksplorasi dengan success ratio 75%. Adapun untuk rencana pengeboran tahun 2024 akan ditingkatkan.
“Dalam upaya meningkatkan rasio temuan sumberdaya per struktur, PHE akan melakukan perimbangan portofolio antara pemboran eksplorasi di lokasi yang berada dekat lapangan produksi (near field exploration) dan pengeboran ekplorasi di area baru yang belum digarap sebelumnya (emerging & frontier area). PHE berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan energi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Arya Paramitha dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (19/12/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Pertamina Hulu Energi memilih mengelola baseline produksi, meningkatkan pertumbuhan produksi melalui rencana kerja termasuk merger dan akuisisi, serta meningkatkan pertumbuhan cadangan dan sumber daya.
“Tahun ini, PHE menjalankan berbagai macam strategi untuk meningkatkan produksi. Antara lain menambahkan 10% participating interest di Irak; akuisisi wilayah kerja East Natuna, Bunga, dan Peri Mahakam; perpanjangan kontrak Menzel Ledjmet Nord (MLN) Algeria; serta penandatanganan perjanjian pembelian kepemilikan Blok Masela,” ungkap Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita dalam keterangan tertulis, yang dikutip pada Selasa (12/9/2023).