Berita Gembira: SKK Migas dan PHR Berhasil Percepat Produksi Minyak di WK Rokan, Capai 2.650 BOPD!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat,Jakarta, ruangenergi.com– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatat kabar baik signifikan dari Wilayah Kerja (WK) Rokan. Strategi percepatan produksi, dikenal sebagai Put on Production (POP), di sumur Pinang East (PIN A-70) terbukti berhasil gemilang, dengan hasil produksi mencapai 2.650 Barrels of Oil Per Day (BOPD) minyak mentah murni.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan laporan tersebut pada hari Minggu, 16 November 2025, kepada jajaran pimpinan. Keberhasilan ini disebut sebagai “Excellent News” dan “Very Good News” bagi industri hulu migas nasional.

Pemasangan fasilitas produksi POP berhasil diselesaikan pada hari Sabtu, 15 November 2025, pukul 17.30 WIB. Fasilitas ini berupa pipa penyalur minyak yang dipasang langsung dari kepala sumur PIN A-70.

Strategi POP ini dilakukan untuk mempercepat produksi minyak dari sumur hasil pengeboran yang sukses menemukan minyak pada September lalu menggunakan Rig Bohai #18.

“POP ini sangat tepat dilakukan karena minyaknya tidak mengandung air dan juga tidak mengandung gas, sehingga tidak diperlukan POD [Plan of Development] untuk membangun fasilitas produksi berupa Separator,” jelas Djoko Siswanto dalam laporannya seperti dia ceritakan kepada ruangenergi.com, Selasa (18/11/2025), di Jakarta.

Dengan kondisi minyak mentah murni (crude oil) yang tidak memerlukan pemisahan air dan gas, proses penyambungan pipa dapat dilakukan secara sederhana (las-las saja sambung sambung pipa langsung produksi), menjadikannya sangat efektif, efisien, dan cepat.

Uji produksi dilakukan pada hari berikutnya, Minggu, 16 November 2025, dan memberikan hasil yang sangat memuaskan. Buktinya, produksi Minyak: Sekitar 2.650 BOPD. Kandungan Air (Water Cut): 0% WC (minyak mentah murni).

Sumur PIN A-70 dibor dengan tipe pemboran miring berarah (directional drilling) menggunakan konsep pengembangan “infill reduce spacing”, dengan target utama reservoir pada formasi Bekasap.

Capaian ini menjadi bukti keberhasilan sinergi dan strategi terintegrasi antara Tim Bawah Tanah (subsurface/reservoir) dan Tim Operasi Produksi SKK Migas dan PHR. Pengembangan sumur baru ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan eksplorasi di area Pinang East sebelumnya.

“Dengan performa reservoir yang sangat bagus tersebut, menjadi pemicu semangat dan harapan untuk membuka potensi tambahan produksi minyak,” kata Djoko Siswanto.

Ke depannya, keberhasilan ini akan ditindaklanjuti dengan rencana penambahan sumur pemboran di dalam rencana Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL) berikutnya di area Pinang East.