Berkat Looping Transmisi Jakarta, Setara 7 Kargo LNG Dapat Dihemat PLN Selama 2 Tahun

Jakarta, ruangenergi.com- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berharap PT PLN (Persero) mampu menurunkan kebutuhan gas setara 7 (tujuh) kargo gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) pada tahun 2025 dengan menyelesaikan Looping Transmisi Jakarta.

Sebagian sistem Jakarta masih dipasok dari pembangkit listrik yang bersumber dari gas karena belum adanya looping sistem transmisi.

“Sebagian sistem kelistrikan Jakarta saat ini masih bergantung pada PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok sehingga konsumsi gas masih tinggi. Jika salah satu PLTGU tersebut trip, maka sistem Jakarta akan padam sebagian. Namun ini dapat dimitigasi dengan adanya Looping Jakarta,” demikian informasi yang didapat ruangenergi.com, Kamis (01/02/2024), di Jakarta.

Dijelaskan, seluruh pekerjaan pembangunan Looping Transmisi Backbone 500 kV Jakarta, akan selesai pada Agustus 2024. Rinciannya: trafo 500/150 kV Muara Tawar dan outlet terkait diharapkan COD (commersial operate date) pada November 2023,namun kenyataannya progres baru 82,7 persen.

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Muara Tawar-Bekasi progress saat ini baru 29,86 persen dengan proyeksi COD April 2024. SUTET Duri Kosambi ke Muara Karang beserta Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) terkait bisa COD Agustus 2024, namun saat ini progres 40,3 persen. SUTET Muara Tawar-Priok diproyeksikan COD Agustus 2024, namun saat ini progres 30,41 persen.

“Pembangunan Looping Backbone Transmisi 500 kV Sub Sistem Jakarta dapat menurunkan konsumsi gas setara dengan 2 kargo (LNG) pada tahun 2024, setara dengan 5 kargo pada tahun 2025. Sehingga total penghematan pada tahun 2025 setara dengan 7 kargo,” jelasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *