Jakarta, ruangenergi.com- Proses due diligence ambil-alih kepemilikan saham alias participating interest di blok Tuna milik Zarubezhneft,perusahaan migas asal Rusia, tengah berlangsung hingga kini.
Blok migas yang terletak di utara Natuna itu merupakan blok migas yang dioperatori oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) Premier Oil Tuna B.V. (Harbour Energy Group), perusahaan berbasis di Inggris, dengan hak partisipasi 50 persen.
Premier Oil bermitra dengan perusahaan migas asal Rusia, Zarubezhneft. Zarubezhneft melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd, mengakuisisi 50 persen hak partisipasi Premier Oil di Blok Tuna pada 2020 lalu
Namun maraknya proses tersebut, ternyata enggan diikuti oleh Sub holding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
“Biar yang lain saja yang bisa transaksi dengan Rusia (Zarubezhneft),” kata Direktur Utama Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu pagi (24/01/2024), di Jakarta.
Wiko enggan memerinci alasan PHE tidak berminat ikutan farm-in-farm-out participating interest Zarubezhneft di WK Tuna.
Dalam catatan ruangenergi.com, Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah SKK Migas Benny Lubiantara menuturkan pihaknya masih menunggu kepastian negosiasi business to business pengalihan hak partisipasi Zarubezhneft tersebut hingga saat ini.
“Karena masih ada beberapa pembeli potensial yang minta ngelihat data room lagi, jadi mereka minta waktu mundur dulu,” kata Benny saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/1/2024).