Jakarta, Ruangenergi.com – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui BLU PPPTMGB “LEMIGAS” terus mengembangkan teknologi dalam melakukan survei kegeologian. Terbaru, pihaknya menggunakan pesawat nirawak (drone) dalam melakukan aktivitas tersebut.
Di tahun 2020 dan 2021, Divisi Eksplorasi PPPTMGB “LEMIGAS” telah mengembangkan pemanfaatan citra multispektral dan hiperspektral untuk kepentingan eksplorasi migas, dan mempelajari kemungkinan memperluas cakupan ke bidang non-migas seperti pertambangan, geoteknik dan geotermal.
Pasalnya, selama ini kegiatan survei Geologi konvensional dilakukan oleh para surveyor dengan menyusuri lembah, bukit, hutan dan gunung dengan berjalan kaki untuk mencari fenomena-fenomena Geologi. Hal ini tentunya memakan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit.
Dengan teknologi ini diharapkan proses survei geologi akan lebih cepat dan hemat, selain itu kondisi lapangan akan terdokumentasi dengan baik. Uji coba drone hiperspektral dilakukan pada awal Oktober 2021 di Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, sebagaimana dikutip dari laman IG @blu_ ppptmgb_lemigas (04/11).
Pihaknya melakukan pengujian dengan cara menerbangkan drone setinggi 60 hingga 100 meter dari permukaan tanah, tergantung dari kondisi di sekitarnya. Dalam satu kali penerbangan, kekuatan baterai hanya mampu bertahan paling lama 20 menit.
Selama 20 menit ini kamera hiperspektral dapat merekam citra dengan cakupan kurang lebih 15 hektar. Dengan memiliki 5 set baterai maka dalam satu hari LEMIGAS mampu merekam luasan hingga 75 hektar.
Ke depan, LEMIGAS berencana ingin mengembangkan aplikasi teknologi tersebut pada bidang geotermal. Kamera hiperspektral dilengkapi dengan sensor termal sehingga berpeluang untuk dapat dimanfaatkan untuk kegiatan eksplorasi geotermal.