Kilang Balongan Pertamina

Bobby Gafur Umar: Kondisi Safety dan Maintenance Yang Tidak Baik

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comWakil Ketua Umum Bidang Energi, Minyak, dan Gas Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bobby Gafur Umar menilai hanya ada 2 (dua) kemungkinan yakni kondisi safety dan maintenance yang tidak baik patut diduga menjadi penyebab kebakaran Kilang Balongan. Atau bisa saja karena kesalahan manusia.

Yang pasti bukan karena faktor alam, dimana BMKG sudah memastikan tidak ada sambaran petir di lokasi pada saat itu.

“Untuk kebakaran Kilang Balongan belum bisa ada tanggapan karena pemyebab pastinya belum ada info apapun. Hanya ada 2 kemungkinan: kondisi safety & maintenance yang tidak baik.Atau karena kesalahan manusia,”kata Bobby Gafur Umar melalui pesan singkat kepada ruangenergi.com.

Di sisi lain, Bobby menyoroti masalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dia melihat optimalisasi policy wajib TKDN di proyek-proyek pemerintah/BUMN .

“Untuk optimalisasi policy wajib TKDN di proyek-proyek pemerintah/BUMN, intinya pemerintah sudah sangat tegas dan peraturan-peraturan sudah  lengkap. Dengan inti memberi kepastian pangsa pasar dalam negeri untuk  industri dalam negeri bisa tumbuh dan berkembang,” pungkas Bobby.

Apresiasi Pengamat

Terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan dia apresiasi upaya PT Pertamina (Persero) melakukan start up Kilang Balongan sesegera mungkin.

Direktur Energy Watch, Mamit Setiawan

“Terkait dengan rencana start up kilang balongan sesegera saya kira ini sebagai upaya bagi Pertamina untuk kembali menjalankan operasional kegiatan di kilang Balongan. Kita tahu bahwa yang terbakar hanya 4 tangki penyimpanan dengan kapasitas 100 ribu KL dari total 72 tangki dengan kapasitas 1.35 juta KL atau hanya 7% dari total kapasitas. Untuk fasilitas yang lain masih aman dan siap untuk di operasikan kembali sambil pemadaman api bisa 100%. Langkah startup ini saya kira harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian sehingga tidak menimbulkan masalah baru dan berjalan dengan aman,”tutur Mamit.

Melalui proses startup, bisa dilakukan pengecekan terhadap fasilitas lain apakah ada yang terdampak atau tidak.

“Harapan saya, jika proses ini berjalan lancar maka kilang balongan bisa beroperasi kembali secara normal memproduksikan bahan bakar minyak (BBM),”pungkasnya.