Jakarta,ruangenergi.com–bp Regional President Asia Pacific Nader Zaki memberikan konfirmasi bahwa pada pada tanggal 6 Juni, Tangguh LNG melakukan shutdown terhadap fasilitas Train 1 untuk melakukan pekerjaan reparasi.
Keputusan untuk melakukan shutdown ini diambil untuk memastikan keamanan dan keandalan operasi Kilang LNG Tangguh di Bintuni, Papua Barat.
Atas shutdown tersebut, bp telah berkomunikasi kepada SKK Migas dan para buyers LNG Tangguh.
“Kami dapat memberikan konfirmasi bahwa pada tanggal 6 Juni, Tangguh LNG melakukan shutdown terhadap fasilitas Train 1 untuk melakukan pekerjaan reparasi. Keputusan untuk melakukan shutdown ini diambil untuk memastikan keamanan dan keandalan operasi kami. Kami terus bekerja untuk memastikan reparasi dapat diselesaikan dengan aman dalam waktu secepatnya, serta meminimalisir dampak terhadap konsumen kami.Kami juga telah mengkomunikasikan hal ini kepada SKK Migas,” kata Nader kepada ruangenergi.com, Jumat (10/06/2022) di Jakarta.
Dalam pemberitaan ruangenergi.com sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan akibat adanya temuan retak bocor halus di pipa Kilang LNG Tangguh Train I yang dioperasikan bp Berau Ltd,anak usaha dari bp PLC, maka selama 4 sampai 5 hari stop produksi.
Kegiatan penggantian T-spool pada jalur Regent Gas Heater (RGH)) di Train 1. Estimasi kegiatan 7 -12 Juni 2022.
“Bukan turn around …. ditemukan crack/retak bocor halus di pipa maka perlu kita perbaiki…cut and replace T-spool...Sekitar 4-5 hari down…. tidak kompromi terkait HSSE (health,safety,security,environment),” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com, Rabu Malam (08/06/2022) di Jakarta.