Jakarta,ruangenergi.com-Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berharap pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap lancar dan normal di saat rencana mogok kerja yang akan dilaksanakan oleh Serikat Pekerja yangtergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) pada 29 Desember 2021 sampai dengan 07 Januari 2022 mendatang.
BPH Migas menjamin kepada khalayak luas bahwa pasokan (stok) BBM di saat Natal dan Tahun Baru dalam posisi aman.
“Tentu kita berharap bahwa pasokan BBM tetap lancar dan normal. Kami terus juga memonitor ketersediaan dan kelancaran penyaluran BBM. Dan saya kira sih dengan posisi saat ini kondisi stok dalam posisi aman,” kata Anggota Komite Bph Migas Saleh Abdurrahman kepada ruangenergi.com,Selasa (28/2/2021) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,Pemerintah memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, aman tersedia. Kilang-kilang Pertamina tetap berproduksi selama periode Nataru tersebut, sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir akan ketersediaan BBM dan LPG.
“Pemerintah menjamin ketersediaan BBM dan LPG selama periode Nataru 2021-2022. Masyarakat tidak perlu panik. Tetap tenang karena sudah menjadi tugas Pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Jakarta, Senin (27/12/2021).
Kilang-kilang PT Pertamina di bawah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang memproduksi BBM dan LPG, lanjut Tutuka, tetap beroperasi seperti biasa selama periode Nataru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pertamina telah mempersiapkan diri menyambut periode Nataru. Sejauh ini, kegiatan operasional kilang berjalan lancar dan aman.
Sejumlah persiapan yang dilakukan, antara lain memastikan kehandalan operasi kilang, ketersediaan minyak mentah sebagai bahan baku, serta memastikan produk gasoline dan gasoil (Solar) yang dihasilkan dari kilang dapat diterima dengan baik di titik serah Pertamina Patra Niaga.
Saat ini terdapat 6 Refinery Unit (RU) di Indonesia yang berperan mengelola minyak mentah menjadi produk-produk olahan seperti BBM, LPG dan produk petrokimia. Dengan kapasitas pengolahan kilang yang saat ini berada di angka sekitar 1 juta barel per hari, kilang-kilang tersebut merupakan aset penting dalam menjaga ketersediaan BBM dan LPG untuk masyarakat.