Cilegon, Ruangenergi.com – Upaya melakukan fungsi pengawasan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Komisi VII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja ke TBBM Tanjung Gerem PT. Pertamina (Persero) di Cilegon, Provinsi Banten.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto beserta Anggota Komisi VII DPR RI yaitu Katherine Oendoen, Mulyanto, Rofik Hananto, Tiffatul Sembiring, Rico Sia, Asman Abnur dan Andi Ridwan Wittiri; Komite BPH Migas, Jugi Prajugio; Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Suryaningsih; Direktur Logistik dan Infrastruktur PT. Pertamina (Persero), Mulyono; serta EGM Regional Pemasaran JBB, Werry Prayogi.
Ketua Komisi VII, Sugeng Suparwoto dalam sambutannya mengatakan, ketersediaan BBM di TBBM Tanjung Gerem harus selalu dipastikan, sebab saat ini ketersediaan BBM di Tanjung Gerem untuk memasok wilayah Jakarta.
Hal tersebut lantaran TBBM Plumpang, tidak mendapatkan pasokan dari Kilang Balongan, karena yang (kilang Balongan) di Shutdown akibat insiden kebakaran yang terjadi pada (29/03) lalu.
“Data storage TBBM Tanjung Gerem harus dipastikan handal karena memiliki peran penting dalam rangka menjaga keamanan pasokan BBM yang sangat berpengaruh pada kegiatan perekonomian di wilayah Ibu Kota DKI Jakarta, Jawa Barat dan daerah lainnya,” ungkap Sugeng disela-sela kunjungannya.
Ia menambahkan, bahwa kebakaran di TBBM Balongan harus diselidiki penyebabnya, selain itu perisitiwa ini agar dapat menjadi pelajaran, dan berharap kejadian ini tidak terulang dikemudian hari.
Sebagaimana diketahui, Terminal BBM Tanjung Gerem memiliki fasilitas 8 fuel terminal BBM, dengan kapasitas penyimpanan sebanyak 1.369.291 KL.
Selain itu, terdapat 5 terminal LPG (Liquified Petroleum Gas) – Kapasitas 172.000 MT. Kemudian, 5 DPPU Aviasi 117.146 KL fasilitas penimbunan. Serta, melayani 1.538 SPBU, 1.318 agen LPG PSO dan 141 Pertashop di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.