Jakarta,Ruangenergi.com-Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas Aceh Teuku Moh Faisal mengatakan terjadi banjir saat ini ada kendala memang di pengiriman kondensat dan sulfur dari Aceh Timur Medco ke Aceh Utara.
Ditambah lagi ada hanyutnya pontoon miliknya Triangle Pase Incorp (TPI). Hingga saat ini BPMA melaporkan tidak ada korban jiwa.
“Bahwa sehubungan dengan besarnya intensitas hujan dalam 2 (dua) hari ini dan
terjadinya banjir di Kabupaten Aceh Utara, telah terjadi longsor di sekitar WK Pase pada hari sabtu tanggal 5 Desember 2020 dan Jembatan Pontoon yang melintasi sungai Arakundo terputus pada tanggal 6 Desember 2020 sekitar pukul 8:47 WIB. Dilaporkan bahwa tidak terdapat korban jiwa atas longsor dan putusnya
Pontoon tersebut, tetapi penduduk desa dan operasional TPI tidak dapat melalui jalur tersebut untuk sementara waktu,”kata Teuku M.Faisal kepada ruangenergi.com,Senin (07/12/2020).
Faisal menambahkan,TPI segera melakukan tindakan untuk menanggulangi keadaan darurat tersebut dan mengupayakan agar Pontoon tidak hanyut terbawa oleh arus sungai. BPMA akan membantu dalam hal pengadaan untuk melakukan penanggulangan keadaan darurat tersebut.