Jakarta,ruangenergi.com– Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Teuku Mohamad Faisal memastikan kegiatan eksplorasi masih terus dilakukan di Aceh.
Namun, dipastikan drilling sumur Rencong-1x di blok Andaman III yang dikelola oleh Repsol Andaman BV dry hole alias tidak ekonomis untuk dikembangkan. Kini, BPMA tengah menantikan hasil pengeboran yang dilakukan PT Pema Global Energi (PT PGE) sejak 14 Februari 2023 lalu sudah memulai pengeboran sumur migas A-55A di Desa Ampeh, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara.
“Explorasi di wilayah Aceh sedang dilaksanakan. Sebagaimana diketahui bersama sebelumnya Repsol sdh melakukannya namun drilling sumur Rencong-1X belum berhasil dengan kesimpulannya tidak ekonomis jika dikembangkan lebih lanjut dengan data yang didapatkan saat pengeboran beberapa bulan lalu.Saat ini sedang dilakukan pengeboran 1 sumur oleh Pema Global Energi,” kata Teuku M.Faisal kepada ruangenergi.com,Jumat (17/02/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,Direktur Utama PGE, Teuku Muda Ariaman dalam siaran persnya, Selasa (14/2/2023) menyebutkan, sejak pengambil-alihan wilayah kerja B oleh PGE pada Mei 2021 dari perusahaan sebelumnya PT PHE NSB, banyak keberhasilan yang sudah dicapai oleh perusahaan milik pemerintah daerah Aceh itu.
Ariaman merincikan meskipun tingkat produksi migas di WK B sudah mencapai 97 persen, PGE berhasil mempertahankan jumlah produksinya bahkan mampu meningkatkan volume penjualan.
“Dari aspek anggaran dan keuntungan PGE juga berhasil melakukan efesiensi sehingga telah mampu membukukan keuntungan dan telah dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional,” papar Ariama,Selasa (14/02/2023).