Breaking News! Munas IX METI, Bobby Gafur Umar Mundur dari Bursa Calon Ketua Umum

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com – Hari ini, Sabtu (16/08/2025), Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) IX di Auditorium Kantor Pusat PLN, Jakarta. Agenda utama perhelatan ini adalah pemilihan Ketua Umum METI periode 2025–2028. Sosok ketua baru diharapkan mampu membawa arah segar dalam mempercepat transisi energi nasional menuju ekonomi hijau dan dekarbonisasi.

Awalnya terdapat empat kandidat Ketua Umum METI, yaitu Bobby Gafur Umar, Norman Ginting, Suroso Isnandar, dan Zulfan Zahar. Namun, menjelang pemilihan, Bobby Gafur Umar menyatakan mundur dari bursa pencalonan.

“Adapun yang melatarbelakangi keputusan tersebut adalah banyaknya posisi dan amanah yang saat ini saya emban di organisasi lain, diantaranya sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, Energi dan Lingkungan Hidup KADIN Indonesia, Ketua Dewan Pengawas di Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), serta berbagai posisi/jabatan strategis di organisasi lainnya seperti APINDO, PII, AEI, IKAL Lemhannas. Selain itu, saya juga bertanggung jawab di berbagai kegiatan usaha selaku Presiden Direktur/CEO. Setelah dipertimbangkan, terlalu sulit bagi saya untuk dapat memberikan komitmen waktu serta perhatian penuh untuk memajukan METI sebagaimana yang diharapkan,” tulis Bobby dalam surat pengunduran dirinya  kepada anggota METI, Sabtu (16/08/2025), di Jakarta.

Dengan demikian, pemilihan Ketua Umum METI tinggal menyisakan tiga kandidat utama.

Profil Singkat Kandidat Ketua Umum METI

1. Norman (Nurman) Ginting

  • Jabatan: Direktur Proyek & Operasi Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE).
  • Latar belakang: Berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri energi, meliputi minyak, gas, LNG, dan pembangkit listrik. Lulusan Teknik Kimia ITB (2000).
  • Visi: Menjadikan METI sebagai “kekuatan penggerak konkret” dalam pembangunan ekonomi hijau, serta mendorong Indonesia sebagai pusat pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara.

2. Suroso Isnandar

  • Jabatan: Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) sejak Juni 2025.
  • Latar belakang: Doktor (cum laude) Teknik Elektro ITB 2025. Disertasinya mengkaji integrasi pembangkit Variable Renewable Energy (VRE) dalam pasar kelistrikan regulatif.
  • Peran: Terlibat dalam penyusunan RUPTL PLN 2025–2034 yang menargetkan 70% porsi pembangkit dari EBT, termasuk pengembangan panas bumi hingga 5,2 GW.

3. Zulfan Zahar

  • Jabatan: Ketua Umum Asosiasi Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (APPLTA).
  • Latar belakang: Aktif menyuarakan potensi besar PLTA nasional, di mana Indonesia memiliki potensi sekitar 70 GW, namun baru termanfaatkan 7,6 GW.
  • Fokus: Mendorong percepatan proyek PLTA dan menyikapi tantangan kebijakan, termasuk penolakan terhadap skema power wheeling yang dinilai belum layak secara komersial.

Tabel Ringkas Kandidat

Kandidat Posisi Saat Ini & Latar Belakang Fokus & Visi Utama
Norman Ginting Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE Menjadikan METI motor green economy; menjadikan Indonesia pusat EBT
Suroso Isnandar Direktur PLN EBT; Doktor cum laude ITB Integrasi VRE, target 70% EBT dalam RUPTL, percepatan panas bumi
Zulfan Zahar Ketua Umum APPLTA (PLTA) Fokus PLTA; bankability proyek; memaksimalkan potensi nasional PLTA