BRMS Amankan Fasilitas Pinjaman Rp 2 Triliun untuk Kembangkan Tambang Emas Palu dan Eksplorasi Gorontalo

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com — PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman senilai Rp 2 triliun (sekitar USD 121 juta) dari konsorsium yang dipimpin oleh Bank Mega. Pinjaman ini memiliki tenor selama 12 bulan dengan tingkat bunga tahunan sebesar 9,75 persen.

Dana pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk dua tujuan utama. Pertama, melunasi utang sebelumnya senilai USD 75 juta, yang terdiri dari USD 26 juta kepada Bank BNI, USD 28 juta kepada Bank Permata, dan USD 21 juta kepada Bank Mega. Kedua, sisa dana sebesar USD 46 juta akan digunakan untuk pembangunan proyek tambang emas bawah tanah di Palu serta mendanai kegiatan pengeboran eksplorasi di Gorontalo.

Direktur Utama dan CEO BRMS, Agus Projosasmito, menjelaskan bahwa proyek tambang emas bawah tanah di Palu ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2027, dengan harapan menghasilkan emas berkadar tinggi. Ia juga menambahkan bahwa pengeboran eksplorasi di Gorontalo bertujuan untuk menambah cadangan dan sumber daya mineral perusahaan.

Sementara itu, Direktur dan CFO BRMS, Charles Gobel, menegaskan bahwa fasilitas pinjaman ini merupakan bagian awal dari rencana pendanaan jangka panjang BRMS. Perusahaan juga tengah menjajaki pembiayaan tambahan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek mineral di wilayah lain seperti Banten dan Aceh.

Antonius Prabowo Argo, Corporate Syndication Head Bank Mega, menyatakan bahwa pihaknya bangga menjadi Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB) dalam transaksi ini. Ia menekankan bahwa pembiayaan tersebut merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mega dan konsorsiumnya dalam mendukung pertumbuhan sektor pertambangan nasional dan mendorong kemandirian ekonomi Indonesia.