Ratusan mahasiswa Universitas Airlangga tampak memadati area acara Airlangga Career & Internship Series yang digelar oleh Pusat Pembinaan Karier dan Alumni (PPKA) UNAIR, Jumat, 7 November 2025. Dengan mengusung tema “When Technology Meets Creativity”, kegiatan ini menjadi ruang pertemuan inspiratif antara dunia akademik dan industri, sekaligus mendorong mahasiswa untuk melihat teknologi dari perspektif yang lebih luas—bukan hanya teknis, tetapi juga imajinatif.
“Teknologi memberi kita alat, tetapi kreativitas memberi kita arah,” ujar Ade Barkah, Assistant Manager PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), yang hadir sebagai pembicara utama. Kalimat ini menjadi pembuka yang menggugah, menyiratkan bahwa kemajuan teknologi tidak ada artinya tanpa ide, keberanian, dan kreativitas untuk mengarahkannya.
Sesi pembuka berlangsung hangat. Para mahasiswa diajak memahami bahwa di era industri saat ini, teknologi dan kreativitas bukan dua entitas yang terpisah, tetapi pasangan yang saling melengkapi. Tidak cukup hanya mampu membuat alat yang bekerja dengan baik—mahasiswa ditantang menciptakan solusi yang berdampak.
Konsep growth mindset menjadi benang merah seluruh diskusi. Salah satu pembicara dari PPKA-UNAIR menegaskan pentingnya keberanian mencoba hal baru.
“Mahasiswa tidak boleh berhenti pada tugas kuliah. Mereka harus berani menciptakan tantangan baru dan berpikir: bagaimana kalau saya mencoba hal yang belum dilakukan orang lain?”
Dalam sesi inti, Ade Barkah memaparkan berbagai inovasi yang telah dikembangkan Pertamina Drilling sebagai contoh nyata sinergi teknologi dan kreativitas.
Salah satu yang menarik perhatian adalah AI-See-U, sistem CCTV berbasis kecerdasan buatan yang mampu memantau aktivitas kerja secara real time serta mendeteksi pelanggaran keselamatan seperti pekerja yang tidak memakai alat pelindung diri (APD). Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi tidak hanya mendukung efisiensi, tetapi juga keselamatan kerja.
Pertamina Drilling juga memperkenalkan program GUD × UBUKI (Gear Upcycling Drilling), inisiatif kreatif yang mengubah coverall bekas pekerja menjadi tas dan aksesori unik. Program ini tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga membuka peluang ekonomi sirkular bagi masyarakat sekitar.
Tak kalah inspiratif, teknologi Solar Water Treatment yang diterapkan di Kampung Posa, Papua Barat Daya, menunjukkan bagaimana energi surya dan arang aktif dari bonggol jagung dapat diolah menjadi sistem pemurnian air yang menghadirkan akses air bersih bagi warga.
Melalui acara ini, Pertamina Drilling dan PPKA-UNAIR seakan menyampaikan pesan yang sama: masa depan dunia teknik tidak hanya bertumpu pada perhitungan dan desain, tetapi juga keberanian menciptakan solusi baru.
“Kami ingin mahasiswa berani menjadi pionir di persimpangan antara teknologi dan kreativitas,” ujar Lina Nugraha Rani, SE., M.SEI, Koordinator Bidang Karir PKKA Universitas Airlangga.
Acara ditutup dengan suasana penuh antusiasme. Para mahasiswa pulang dengan lebih dari sekadar catatan—mereka membawa inspirasi bahwa teknologi dan kreativitas adalah kekuatan yang saling menguatkan di era teknik modern.
Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Pertamina Drilling Services Indonesia terus memperkuat budaya inovasi melalui program Knowledge Management dan Continuous Improvement. Dengan semangat “Empowering Drilling Innovation”, perusahaan ini berkomitmen menjadi penyedia jasa pengeboran yang andal, kompetitif, serta berkelanjutan dalam mendukung ketahanan dan transisi energi Indonesia.












