Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno

Bukti Hilirisasi Smelter, Komisi VII Apresiasi PT CMMI

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Serang, Banten, Ruangenergi.comWakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, mengapresiasi pengembangan, pembangunan dan pengoperasian smelter yang dilakukan PT Cahaya Modern Metal Industri (CMMI).

Menurutnya ini menjadi bukti keberhasilan pembangunan smelter, hal tersebut dikatakan olehnya usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja Mineral dan Batubara (Panja Minerba) Komisi VII DPR RI meninjau smelter PT CMMI, di Cikande, Serang, Banten, Selasa (06/04).

Ia mengungkapkan bahwa PT CMMI menjadi bukti komitmen penambang melakukan hilirisasi smelter nikel menjadi produk ekspor.

“Ini patut menjadi percontohan bagi penambang yang masih ragu dalam menjalankan industri smelter. PT CMMI terus dapat survive dalam beroperasi bahkan di tengah kendala yang terbilang tidak mudah, seperti pembelian bahan baku yang relatif sangat kompetitif masih mampu melakukan ekspansi tahap kedua. PT CMMI merupakan bukti komitmen penambang melakukan hilirisasi smelter nikel menjadi produk ekspor,” jelas Eddy.

Selain itu, Komisi VII juga mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memberikan berbagai kemudahan insentif.

Kemudahan insentif yakni di antaranya insentif pembiayaan, insentif bahan bakar yang lebih efisien seperti listrik dan gas sekaligus bagian dari komitmen pemerintah menghadirkan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Ia pun menerangkan, pemerintah wajib semakin memperhatikan aspek pengembangan industri mulai dari sektor pembelian bahan baku, transportasi yang lebih ekonomis dan aspek pemrosesan sampai industri hilir berikutnya.

“Maka, pemerintah diminta memberikan insentif sampai produksi ini berjalan konsisten dan mapan kedepannya,” paparnya.

Politisi PAN itu mengapresiasi keberadaan 93% tenaga kerja dari warga negara Indonesia yang diberdayakan oleh PT CMMI.

Tak hanya itu, lanjutnya, separuh lebih dari tenaga kerja tersebut berasal dari kawasan penduduk sekitar yakni wilayah Cikande, Serang, Banten yang merupakan wilayah operasi PT CMMI.

“Komisi VII mengapresiasi 93% tenaga kerja yang ada di PT CMMI merupakan anak bangsa. Kedepannya, perlu lebih keberpihakan pemerintah terutama kepada industri yang sudah membangun operasi produksi hilirisasi. Mengingat, artinya sama dengan industrialisasi di dalam negeri semakin terbangun seraya penyerapan tenaga kerja lebih maksimal,” tandas Eddy.

Hal senada juga diungkapkan oleh, Anggota Komisi VII DPR RI, Willy Midel Yoseph.

Dirinya mengapresiasi PT CMMI yang telah melaksanakan pembangunan pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di kawasan Cikande sesuai tugas dari Kementerian ESDM.

Ia mengharapkan, PT CMMI mampu menjadi percontohan bagi perusahaan-perusahaan lain untuk tidak perlu takut dalam mendirikan smelter berikutnya.

“PT CMMI sebagai smelter pertama terbukti bisa berjalan dengan sukses produksinya. Maka, PT CMII bisa menjadi role model untuk perusahaan lainnya untuk tidak perlu takut dalam mendirikan smelter berikutnya. Untuk itu, sekali lagi kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada manajemen CMMI yang telah melaksanakan pembangunan dan juga sudah berproduksi di Cikande ini,” ungkapnya.

Ia mendorong PT CMMI agar tak berhenti dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas smelter demi mencapai tingkat kapasitas yang telah direncanakan yaitu 30.000 ton per tahun.

Selain itu, Willy mengingatkan kepada para investor atau pengusaha smelter mengikuti regulasi-regulasi yang sudah diatur oleh pemerintah.

Lebih jauh, dirinya mengimbau pemerintah dalam hal Kementerian ESDM agar memberikan kemudahan dalam memberikan perijinan termasuk bantuan fiskal atau keuangan yang memudahkan para investor atau pengusaha smelter untuk mendapatkan modal.

“Dengan demikian para investor atau pengusaha mampu membangun industri smelter secara lebih cepat,” tandas Willy.