Bukukan Laba Rp 404.1 Miliar, RMKE Rekor Laba Tertinggi Selama Beroperasi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – PT RMK Energy Tbk (RMKE IJ) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,7 tn atau meningkat secara signifikan sebesar 46,6% YoY dan berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp404,1 miliar atau meningkat sebesar 103,9% YoY pada tahun 2022. Kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume batubara di tengah normalisasi harga saat ini.

Dari segmen penjualan batubara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,1 tn atau meningkat sebesar 45,3% YoY. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 45,1% YoY menjadi 2,5 juta ton. Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 77,3% ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp 406,7 miliar atau meningkat sebesar 75,8% YoY dan berkontribusi sebesar 69,1% total laba kotor Perseroan.

Dari segmen jasa batubara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 620,5 miliar atau meningkat sebesar 51,2% YoY. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batubara yang meningkat masing-masing sebesar 94,8% YoY dan 31,3% YoY.

Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 22,7% ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen jasa batubara sebesar Rp181,9 miliar atau meningkat sebesar 89,9% YoY dan berkontribusi sebesar 30,9% total laba kotor Perseroan.

“Energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 2022, Perseroan menargetkan angkutan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batubara masing-masing sebesar 7,8 juta MT dan telah tercapai 149,5% dan 100,2% dari target tahun 2022,” kata Direktur Operasional Perseroan, William Saputra.

Menurut dia, untuk segmen penjualan batubara manajemen menargetkan volume sebesar 2,5 juta ton di mana 50% target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim.

“Pada akhir tahun 2022, volume penjualan batubara sebesar 2,5 juta MT atau telah mencapai 100,0% target tahun ini. Pada tahun ini juga Perseroan telah berhasil mempertahankan zero fatality selama 3 tahun terakhir,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra juga menambahkan, bahwa pada tahun 2022 Perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp 398,2 miliar, dan telah tercapai masing-masing sebesar 105,3% dan 101,5%.

“Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan untuk menjaga rasio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban), di atas ketentuan minimum credit covenant yaitu sebesar 14,3 kali. Perseroan juga berhasil mengurangi utang finansial sebesar 49,9% menjadi Rp217,1 miliar dan dapat mengelola rasio keuangan Debt to Equity (DER) sebesar 0,2 kali yang juga memenuhi ketentuan minimum credit covenant,” tukasnya.

Menurut dia, perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 50,3% YoY menjadi Rp 1,2 triliun. Arus kas Perseroan secara berkelanjutan juga semakin sehat dengan peningkatan kontribusi jasa batubara.

“Ke depannya Manajemen Perseroan semakin optimis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan target yang jauh lebih besar pada tahun ini. Peningkatan target tahun 2023 yang lebih besar ini, menunjukkan optimisme Perseroan yang didukung oleh kemitraan dengan PTBA termasuk kolaborasi dengan tambang swasta potensial di Sumatera Selatan yang saat ini sedang dalam proses finalisasi,” paparnya.

“Hingga Maret 2023, Perseroan telah mengidentifikasi pertumbuhan volume jasa batubara sebesar 55,6% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tambah Vincent.(Red)