Jakarta, ruangenergi.com – PT Bumi Resources Minerals Tbk (“BRMS” atau “Perusahaan”) hari ini mengumumkan kenaikan produksi emasnya pada Q3 2024.
Agus Projosasmito, Direktur Utama & CEO dari BRMS, mengatakan,”Produksi emas kami dalam 9 bulan pertama di tahun 2024 ini sudah melampaui kinerja produksi kami dalam 1 tahun penuh di 2023. Hal ini dikarenakan oleh 2 alasan utama. Pertama, pabrik emas kedua kami yang di Palu telah mencapai kapasitas penuh di bulan April tahun ini. Kedua, bijih emas yang kami tambang dan proses memiliki kandungan emas yang lebih tinggi dari tahun lalu.”
BRMS juga menyampaikan bahwa laporan keuangannya untuk periode Q3 2024 tengah diaudit terkait dengan rencana keperluan pendanaan perbankan oleh Perusahaan untuk membiayai belanja modal di masa mendatang. Keperluan belanja modal tersebut diantaranya untuk membiayai konstruksi infrastruktur penambangan bawah tanah di Palu, dan kegiatan pengeboran untuk menambah jumlah sumberdaya & cadangan bijih tembaga di tambang tembaga di Gorontalo, Sulawesi.
Charles Gobel, Direktur & CFO dari BRMS, menjelaskan, ”Kami berharap untuk bisa mendapatkan fasilitas pinjaman terkait di Q1 2025. Fasilitas pinjaman tersebut membantu kami untuk dapat memulai pembangunan tambang bawah tanah kami di Palu pada Q2 2025. Rencananya produksi bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi dapat dimulai di akhir 2027. Informasi lebih lanjut mengenai jumlah belanja modal dan rencana pembiayaan terkait akan disampaikan di akhir November 2024 bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan Perusahaan yang diaudit untuk periode Q3 2024.”
Herwin Hidayat, Direktur & Chief Investor Relations dari BRMS, menambahkan, ”Di bulan lalu kami telah mengumumkan data sumberdaya mineral (dengan standar JORC) dari anak usaha BRMS, yaitu, PT Citra Palu Minerals (”CPM”), dan penunjukan PT Macmahon Indonesia (anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, Australia) sebagai kontraktor tambang kami di lokasi tambang River Reef (Poboya, Palu). Di akhir November 2024, kami akan menyampaikan informasi cadangan mineral (dengan standar JORC) dari CPM, sebagai kelanjutan dari laporan sumberdaya mineral yang ada. Data cadangan mineral yang akan disampaikan tersebut juga akan memuat kadar emas yang lebih tinggi dari prospek penambangan bawah tanah. Kami juga akan mengumumkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode Q3 2024 dengan kinerja produksi dan harga jual emas yang lebih tinggi diakhir November 2024.”