Cari Tahu Nih Kabar Terbaru dari Lapangan Abadi Blok Masela

Jakarta, ruangenergi.com- Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Papua Maluku (Pamalu) Subagyo menjelaskan adanya sosialisasi atas penambahan lingkup analisa dampak lingkungan (Amdal) dilakukan oleh Konsorsium Inpex, Pertamina Hulu dan Petronas.

Inpex Ltd. sebagai Operator Kontrak Kerja Sama SKK Migas atas Wilayah Kerja Masela, dalam kontrak ini ada partisipasi Inpex sebanyak 65%, PHE sebanyak 20% dan Petronas 15%.

“Memang benar bahwa saat ini kita sedang melakukan sosialisasi atas penambahan lingkup ruang Amdal hingga MBD (Maluku Barat Daya), status on progress. Dan memang benar team lead dari Perubahan Amdal ini adalah IPB dan mengikutsertakan Universitas Pattimura.Mohon dukungan teman-teman media dan semua pihak, agar kegiatan ini berjalan aman, lancar dan selamat.Terimakasih atas dukungan dan perhatiannya, semoga WK Masela segera onstream,” kata Subagyo dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (30/01/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,

VP Corporate Services Inpex Masela Ltd Henry Banjarnahor mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan untuk pelaksanaan survei dan studi FEED (front engineering end design).

Saat ini Inpex sedang tender untuk CCS (carbon capture storage) study dan ofsshore G&G (Geological and Geophysical) dan survey dan onshore G&G. Termasuk survey untuk offshore sudah diaward kemarin kontraknya.

“Kita (Inpex) sudah kick off meeting dengan kontraktor dihadiri oleh tim SKK Migas harapan kami akhir januari nanti survei sudah dijalankan dan beberapa waktu kemudian kita akan maju dengan offshore survey,”kata Henry saat presentasi dalam kegiatan Kick-Off of the Project Management Team (PMT) for the Abadi LNG Project in the Masela Block,beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Henry juga menjelaskan, untu FEED saat ini Inpex  sedang PQ  Commencement sudah dimulai dan sedang dilakukan.

Untuk akselerasi proyek, lanjut Henry, Inpex perlu early infrastructure work, clearing akses jalan site pemagaran dan kemudian enjinering lainnya perlu didorong supaya target  dapat tercapai dan kelanjutan komersial bisa tercapai untuk kelanjutan proyek ini.

“FID di 2026 dan pelaksanaan EPCI dan persiapan pengeboran sumur pengembangan 11 tadi yang telah dibicarakan di awal di 2029 semua kegiatan kegiatan tersebut kita tahu waktunya sangat ketat tapi kami yakin dengan dukungan yang kuat dengan SKK Migas dan partner kami kita harapkan akan onstream di 2029 nanti. Harapan kita loading first lng cargo kita di 2030,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *