Jakarta, ruangenergi.com– PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sedang menyiapkan tahapan klarifikasi pelelangan umum untuk pengadaan Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) di Area A, Lapangan Minas, di blok Rokan yang berada di Provinsi Riau.
Proses lelang ini sudah berjalan namun belum menentukan siapa yang lolos dari tahapan pra kualifikasi (PQ).
“Untuk yang surfaktan Area A saat ini sudah memasuki tahapan klarifikasi PQ pelelangan umum,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Hulu Rokan Rudi Arifianto dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Senin (18/12/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) masih menggelar lelang pengadaan bahan kimia untuk program CEOR Lapangan Minas, Blok Rokan.
Lelang masih berjalan seiring dengan keputusan persetujuan rencana pengembangan atau plan of developement (PoD) yang ditarget rampung akhir tahun ini dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
“Basisnya yang sudah compatible dengan teknologi itu, tidak mungkin kita mengusulkan yang belum teruji dan untuk chemical itu selain yang sudah ada kita bisa kembangkan,” kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Wiko menuturkan, formulasi dan kandungan kimia untuk program CEOR masih menjadi tantangan untuk eksekusi proyek yang menjadi bagian dari komitmen kerja pasti (KKP) PHR dalam periode 5 tahun pertama sejak alih kelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 dari Chevron.
Saat ini, sebagian kandungan kimia untuk kegiatan EOR itu sudah berhasil diproduksi di dalam negeri, seperti surfaktan dan polimer. Hanya saja, beberapa kandungan kimia lain yang selama ini dimiliki Chevron masih belum dapat diproduksi.
Wiko menampik adanya rencana untuk mengakuisisi formula kimia yang dimiliki Chevron, lewat anak usahanya Chevron Oranite. Dia mengatakan, Pertamina masih melakukan studi untuk menemukan formula yang mirip dengan bikinan Chevron Oranite tersebut.