Jakarta, ruangenergi.com- SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), mulai melakukan tajak sumur produksi infill dan clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur.
Proyek ini diharapkan dapat menambah produksi dari Lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel minyak. Proyek ini merupakan kontribusi nyata bagi negara untuk mendukung program 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BSCFD) di 2030 guna mendukung ketahanan energi nasional.
Itu sebabnya, hari ini, Jumat (01/03/2024), Menteri ESDM Arifin Tasrif didamping oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Wakil Dirut PT Pertamina Wiko Mirgantoro, Presiden ExxonMobil Cepu Ltd Carole J.Gall, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Senior VP Production ExxonMobil Cepu Ltd Muh.Nurdin, dan Dirut PT Pertamina EP Cepu Muhamad Arifin, meninjau persemian tajak Sumur Perdana Banyu Urip Infill Clastic, di Bojonegoro, Jawa Tengah.
“Iya benar ada inagurasi pengeboran infil clastic Banyu Urip Mesdm plus Dirut Pertamina, Kepala SKK Migas dan Dirjen Migas ke sana (peresmian BUIC),” kata Kepala Divisi Prokom SKK Migas Hudi D.Suryodipuro ketika ditanya ruangenergi.com perihal BUIC tersebut.
Pengeboran di Lapangan Banyu Urip ini menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi.