Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- SKK Migas menegaskan bahwa keputusan final investasi (Final Investment Decision/FID) untuk proyek strategis Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dikerjakan oleh ENI Indonesia mengalami penundaan. Semula dijadwalkan pada Juni 2025, kini FID tersebut diproyeksikan baru akan ditetapkan di akhir tahun 2025.
“Memang rencananya bulan Juni tahun ini. Tetapi berdasarkan perkembangan saat ini, FID proyeksinya adalah di akhir tahun ini, yang PSN ENI,” ujar Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Tengah Tahun 2025, Senin (21/7/2025) di Jakarta.
Proyek IDD yang mencakup pengembangan Lapangan Geng North ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sangat ditunggu realisasinya, khususnya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dari wilayah laut dalam.
Sementara itu, untuk Proyek Masela yang dikelola oleh Inpex Masela Ltd, Taufan menyebut ada dua tonggak penting yang sedang dinantikan. Pertama, pemberian kontrak untuk tahap Front End Engineering Design (FEED) yang ditargetkan dapat diumumkan pada Agustus 2025. Kedua, keputusan investasi final (FID) untuk proyek ini masih dalam proses, dan kemungkinan baru akan tercapai di tahun 2026.
“Mudah-mudahan di Agustus ini ada award untuk FEED. Sedangkan FID-nya, rencananya tahun depan,” ujarnya.
Adapun untuk proyek eksplorasi South Andaman yang digarap oleh Mubadala Energy, SKK Migas mengonfirmasi bahwa proyek tersebut saat ini masih menunggu persetujuan Plan of Development (PoD) dari otoritas terkait.
Penundaan FID dan proses persetujuan PoD ini menunjukkan tantangan koordinasi dan teknis yang masih perlu diurai oleh para pelaku industri hulu migas. Meski demikian, SKK Migas menyatakan tetap optimistis bahwa proyek-proyek besar ini akan berlanjut sesuai dengan target jangka menengah nasional.