SKK Migas

Catat Ya, SKK Migas Masih Terus Negosiasi dan Persiapkan MoU Pembeli Gas Masela

Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sampai kini masih terus-menerus bernegosiasi dan persiapkan memorandum of understanding (MoU) dengan para pembeli gas dari Lapangan Abadi, blok Masela.

Hanya saja, SKK Migas mengindikasikan prioritas utama gas Masela untuk memenuhi kebutuhan domestik Indonesia.

“Untuk Masela, masih tahap negosiasi dan MoU. Kemana akan dialokasikan? Tentu prioritasnya domestik, dan sisanya untuk pembeli lain yang berminat, sehingga dapat menjaga keekonomian lapangan trsebut sesuai PoD,” kata Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis (15/02/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, dari sisi keuangan dan komersialisasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melihat Lapangan Abadi, Blok Masela yang dioperasikan oleh Inpex Masela Ltd, perlu segera dilaksanakan pengembangannya.

Dari sisi komersial prospeknya sangat bagus, karena kebutuhan gas (LNG) domestik maupun dunia diperkirakan terus meningkat karena beberapa faktor :
1. fundamental : ekonomi dunia yang tumbuh pasca covid sehingga demand ikut naik, termasuk pemulihan ekonomi China;
2. ⁠non fundamental : konflik rusia ukraina, timteng, yang dapat menyebabkan pasokan terganggu sehingga mendorong permintaan LNG Asia.

“Di sisi domestik, kebijakan pemerintah mendorong hilirisasi sumberdaya alam, gas sebagai energi transisi menuju penggunaan renewable energy, serta intervensi pemerintah dg membangun infrastruktur utama transmisi gas seperti jalur Cirebon-Semarang, rencana Dumai-Sei Mangke maka akan meningkatkan utilisasi gas dalam beberapa tahun ke depan. Jadi momentum pengembangannya (lapangan Abadi,blok Masela) saat ini sangat tepat,”kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis Malam Jumat (04/01/2024), di Jakarta.

Indonesia,lanjut Kurnia, saat ini punya supply LNG yang berlimpah. Disisi lain, potensi demand domestik juga terus tumbuh karena economy recovery, kebijakan hilirisasi, transisi energi dan lain-lain.

“Harapannya dengan supply and demand gas domestik yang keduanya ada di Indonesia maka investasi hulu migas akan terus masuk ke Indonesia,”ucapnya dengan penuh harap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *