Bogor, Jawa Barat, ruangenergi.com- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, mengatakan pada tahun 2023, SKK Migas bersama KKKS berhasil melakukan pengeboran eksplorasi terbanyak sejak tahun 2017 dengan jumlah 38 sumur.
Pada tahun 2024, target pengeboran sumur eksplorasi ialah 48 sumur atau peningkatan sebesar 171% sejak 2020. Peningkatan aktivitas ini juga tercermin dalam peningkatan investasi eksplorasi.
“Kita berhasil kembali ke dalam peta industri hulu migas global, melalui 2 (dua) penemuan besar di dunia yaitu Geng North dan Layaran. Ini adalah penemuan terbesar di Indonesia sejak penemuan Lapangan Abadi pada tahun 2000. Kita harus memaksimalkan momentum ini dengan mengeksplorasi lebih banyak peluang dan mengubahnya menjadi produksi yang akan bermanfaat bagi investor dan ekonomi Indonesia,” kata Dwi pada kegiatan CEO Forum Tahun 2024 yang mengangkat tema “Boosting Investment for Massive Exploration & Future Growth in Indonesia Upstream Oil and Gas” pada Sabtu (3/2/2024) di Bogor, Jawa Barat.
Dwi mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam mencapai target produksi minyak saat ini ialah KKKS masih fokus dalam mempertahankan penurunan alamiah dari lapangan yang ada.
Sedangkan untuk mengubah cadangan menjadi produksi juga terkendala oleh masalah POD mangkrak dan proyek yang tertunda.
“SKK Migas membutuhkan komitmen KKKS untuk melaksanakan POD dan menyelesaikan proyek tepat waktu. Sedangkan untuk gas, kami juga perlu mengatasi tantangan berupa keterlambatan proyek dan serapan yang dari pembeli,” ujarnya.