Catatan Redaksi: Etika Bisnis: Bukan Pilihan, tapi Tiket Wajib Agar Bisnis Migas Anda Aman dan Panjang Umur 

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Bagi para pelaku di sektor hulu migas, ini pesan penting: Bisnis kita bukan cuma soal ngebor dan hitung cuan. Industri minyak dan gas (migas) adalah bisnis yang penuh modal besar, risiko tinggi, dan diawasi ketat oleh publik, dari hutan tempat sumur kita berada (Hulu) sampai ke pom bensin (Hilir).

Pakar sepakat, Integritas adalah kunci. Tanpa etika bisnis yang kuat, risiko operasional dan reputasi bisa menjatuhkan perusahaan dalam sekejap.

Saat Anda bekerja di ladang migas, tanggung jawab utama Anda ada dua: menjaga uang negara dan menjaga lingkungan.

1. Kepatuhan Finansial: Main Bersih

Anti-Suap: Jauhi negosiasi ‘gelap’ untuk mendapatkan Wilayah Kerja (WK). Laporan Jujur: Laporkan biaya cost recovery dan pajak dengan jujur 100%. Jangan sampai ada kebocoran yang merugikan keuangan negara.

2. Tanggung Jawab Lingkungan (ESG) adalah wajib menjadi Green Warrior. Aksi cepat, jika terjadi tumpahan minyak (oil spill), harus ditangani dengan sangat cepat dan tepat. Kelola Limbah, pastikan limbah beracun dikelola sesuai standar tertinggi. Net Zero Emission, dimana komitmen ini bukan hanya janji, tapi harus jadi target operasional. Jaga bumi, jaga bisnis.

3. Hubungan Masyarakat: Bukan ‘Uang Tutup Mulut’

Sebelum beroperasi di area adat, lakukan Free, Prior, and Informed Consent (FPIC). Dapatkan persetujuan mereka secara sukarela. CSR yang Memberdayakan, yakni mengedepankan program sosial (CSR/TJSL) harus benar-benar membangun ekonomi lokal, bukan sekadar uang tunai untuk membungkam protes.

Jurus Komunikasi Krisis Wajib Transparan:

Ketika terjadi insiden, seperti kebocoran, etika komunikasi adalah yang menentukan apakah publik akan percaya atau menghancurkan reputasi Anda.

Cepat dan berempati, jangan tunda informasi! Segera akui insiden yang terjadi. Utamakan keselamatan korban dan tunjukkan empati. Jangan fokus pada kerugian perusahaan Anda.

Akurat, dimana sampaikan hanya fakta yang sudah diverifikasi. Hindari spin (memutarbalikkan fakta) atau pembenaran diri yang bisa membuat krisis makin parah.

Anti-Greenwashing!: Saat mengumumkan program lingkungan, pastikan klaim “hijau” Anda didukung data dan aksi nyata. Mengklaim terlalu berlebihan tanpa bukti adalah pelanggaran etika dan bisa memicu kecaman publik.

Etika Bisnis adalah janji Anda untuk bekerja dengan benar di lapangan. Etika Komunikasi adalah janji Anda untuk transparan dan jujur kepada publik. Di bisnis migas, Integritas adalah mata uang yang paling mahal; tanpanya, proyek mana pun bisa kandas.

Godang Sitompul, Pemimpin Redaksi