Catatan Redaksi : Transisi Energi Suatu Keniscayaan

Jakarta,ruangenergi.com-Ruangenergi.com pada hari ini, 15 Agustus 2021, tepat berusia 1 (satu) tahun. Kami hadir memberikan khasanah informasi seputar energi dan sumber daya mineral (ESDM). Salah satu fokus kami adalah mencermati transisi energi.

Sejumlah negara telah mempunyai target besar untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Negara seperti, China misalnya menargetkan pada 2025 kendaraan mereka 25% beralih ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Sementara, Eropa menargetkan pada 2030 akan menyetop penggunaan kendaraan yang berbahan bakar fosil. Sedangkan, Indonesia memiliki 24% cadangan bahan baku baterai listrik dunia, yaitu nikel.

Oleh karena itu, dia mendorong agar pemerintah memanfaatkan keunggulan sumber daya alam Indonesia tersebut, untuk mendukung terciptanya hilirisasi dan transisi energi terbarukan.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Arifin Tasrif pada Malam Penghargaan Kompetisi Penulisan Artikel EBT Piala Menteri ESDM, Kamis (20/5/2021) lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional , transisi energi sudah menjadi keniscayaan bagi semua negara. Untuk itu, ia berharap peran seluruh stakeholder termasuk mahasiswa bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola energi di masa depan yang terjangkau, berkelanjutan dan tidak mengabaikan dampak lingkungan.

“EBT, efisiensi energi, dan penurunan emisi karbon bukan merupakan upaya yang dilakukan sesaat, diperlukan komitmen dan keberlanjutan dalam pelaksanaanya. Pemerintah tak bisa sendiri, dibutuhkan usaha bersama termasuk peran generasi muda,” tegas Arifin.

Pakar Energi dan Kelistrikan yang juga merangkap anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim lebih menginginkan dibentuknya BUMN Energi Terbarukan , sehingga pemerintah bisa dengan leluasa memberikan penyertaan modal untuk mendukung percepatan transisi energi.

“ Karena transisi energi kita bicara bagaimana menggantikan dominasi penggunaan energi fosil ke energi terbarukan. Dengan adanya BUMN Energi Terbarukan tidak hanya untuk mempercepat pengembangan panas bumi saja, tetapi bisa juga memanfaatkan energi baru terbarukan lain, seperti Bayu, Matahari, dan air”, harap Herman Darnel dalam wawancara dengan ruangenergi.com Senin(26/7/21),di Jakarta.

Penggunaan energi terbarukan mendukung usaha pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Target penurunan emisi GRK ini ditetapkan secara global melalui Perjanjian Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim (Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change) atau yang lebih dikenal sebagai Paris Agreement. Paris Agreement merupakan kerangka kerja global (global framework) yang ditetapkan di tahun 2016, dalam rangka menghindari perubahan iklim yang berbahaya dengan membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 ° C dan mengusahakan upaya untuk membatasinya hingga 1,5 ° C diatas level pre-industri.

Indonesia menetapkan Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai respon atas Paris Agreement. Dokumen NDC Indonesia menetapkan target pengurangan emisi GRK sebesar 29% dengan usaha sendiri atau hingga 41% dibawah kondisi Business-As-Usual (BAU) dengan dukungan internasional, pada tahun 2030.

Indonesia sendiri sudah merencanakan penggunaan energi terbarukan dalam rangka meningkatkan ketahanan energinya melalui penetapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 mengenai Kebijakan Energi Nasional (KEN). Pemerintah Indonesia juga menetapkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) melalui Peraturan Presiden (Perpres( Nomor 22 Tahun 2017, sebagai turunan dari KEN. Indonesia menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23% dari total penyediaan energi primer (Total Primary Energy Supply, TPES) di tahun 2025 dan sebesar 31% di tahun 2050.

Semoga proses transisi energi di Indonesia berjalan mulus. Ruangenergi.com siap memantau perkembangan transisi energi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini.

Godang Sitompul,Pemimpin Redaksi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *