Kuala Lumpur, Singapura, ruangenergi.com—PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mempertegas perannya sebagai motor dekarbonisasi Pertamina Group dengan mengembangkan proyek Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) di Indonesia.
Dalam Asia Pacific CCUS Conference & Exhibition 2025 di Kuala Lumpur (26–27 Agustus), Direktur Investasi & Pengembangan Bisnis PHE Dannif Utojo Danusaputro menyampaikan bahwa PHE siap mengembangkan klaster bisnis CCS/CCUS dengan kapasitas 60 juta ton CO₂ per tahun (MTPA).
Rencana utama PHE:
Potensi kapasitas penyimpanan karbon yang digagas PHE sebesar 7,3 Giga Ton (GT). Dimana CCS Hub ada di Asri Basin (1,1 GT) dan Central Sulawesi Basin (1,9 GT).
Sedangkan CCS/CCUS Satelit itu ada di South Sumatera Basin, Sukowati CO₂ EOR, East Kalimantan.
Untuk studi tambahan di Central Sumatera, South Sumatera (saline aquifer), East Java, Jambaran Tiung Biru.
“Dengan pengalaman di hulu migas, PHE siap membangun ekosistem CCS/CCUS yang bisa melayani emiten domestik maupun internasional,” kata Dannif.
Ia menambahkan, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan agar industri CCS berkelanjutan. Lima bentuk dukungan yang dimaksud antara lain: pendanaan infrastruktur, penetapan harga karbon, dana riset, standar teknis, dan regulasi lintas batas.
Intinya, CCS/CCUS bukan hanya strategi mencapai Net Zero Emission 2060, tapi juga peluang bisnis baru yang berpotensi besar di Asia Pasifik.