Jakarta,ruangenergi.com-Ada yang menarik patut disimak penyebab terjadinya ledakan di Kilang Putri Kuning, milik PT Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai, diduga karena kebocoran pipa hidrogen.
Dugaan ini disampaikan Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal, usai meninjau lokasi ledakan kilang minyak dan pertemuan dengan pihak PT Pertamina Dumai, Minggu (2/4/2023).
“Diduga ledakan terjadi disebabkan oleh pelepasan (kebocoran) H2 atau hidrogen di area pipa Suction Discharge Area, yang menyebabkan flash serta terbakarnya Hydrocracker Unit (HCU),” ungkap Iqbal dalam keterangan tertulis,Minggu (02/04/2023).
Ruangenergi.com, mencoba mencari pengertian penyebab kebocoran pipa hidrogen. Menurut CHAT GPT AI, kebocoran pipa hidrogen di kilang minyak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kegagalan peralatan, korosi, ketidaksempurnaan pengelasan atau pemasangan pipa, tekanan yang tidak terkendali, dan faktor lingkungan seperti gempa bumi atau kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam.
Kegagalan peralatan dapat terjadi karena berbagai alasan seperti keausan, kegagalan sensor, atau kelebihan beban operasional. Korosi pipa atau bahan pipa yang tidak tahan korosi dapat menyebabkan kebocoran karena pipa menjadi tipis dan rapuh. Ketidaksempurnaan pengelasan atau pemasangan pipa dapat menyebabkan kebocoran hidrogen.
Tekanan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kebocoran pipa hidrogen karena tekanan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kelelahan pada pipa dan menyebabkan kerusakan pada struktur pipa. Faktor lingkungan seperti gempa bumi atau bencana alam dapat menyebabkan kerusakan pada pipa dan menyebabkan kebocoran.
Ketika terjadi kebocoran pipa hidrogen di kilang minyak, sangat penting untuk segera menanganinya dengan tepat dan segera menghentikan pasokan hidrogen untuk mencegah kebakaran atau ledakan. Selain itu, juga perlu dilakukan inspeksi dan perawatan teratur pada pipa dan peralatan untuk mencegah terjadinya kebocoran di masa depan.
