Tanjung Pinang,Kepulauan Riau, ruangenergi.com- SKK Migas dan Medco EP Natuna telah menetapkan program pengeboran yang masif.
Medco EP Natuna telah melakukan pengeboran Ofshore sebanyak 8 sumur, Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan 5 sumur atau mencapai 160%.
“Selain itu terdapat dua (2) proyek yang telah onstream dari optimalisasi pengembangan lapangan gas Bronang dengan kapasitas 65 MMSCFD dan Gajah Baru Further Compression Project (GBFCP) sebesar 117 MMSCFD,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, ketika berjumpa dengan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad di Gedung Daerah Kota Tanjung Pinang,Selasa (21/02/2024), di Kepulauan Riau.
Nilai investasi keduanya mencapai US$ 97 Juta. Untuk tahun 2024 terdapat tambahan 6 sumur eksploitasi dan proyek West Belut kapasitas produksi gas 50 MMSCFD serta proyek Anoa Further Compression Project (AFCP) dengan kapasitas fasilitas dan estimasi produksi 117 MMSCFD.
Diharapkan dari fasilitas produksi Forel dan Bronang yang sempat tertunda penyelesaiannya, dapat menambah produksi sebesar 10.000 BOPD dan 43 MMSCFD di kwartal III tahun 2024.
Melalui program yang masif dan aktifitas eksplorasi yang meningkat, Ricky menyampaikan kontribusi hulu migas di Kepulauan Riau akan terus meningkat dimasa yang akan datang yang akan berdampak positif bagi pencapaian lifting secara nasional.
Pada pemaparan didepan Gubernur Kepri dan jajarannya, SKK Migas sumbagut juga menyampaikan sejumlah informasi diantara, akan digelarnya SCM Summit di Batam dan program Pengembangan Masyarakat (PPM) di Wilayah Kepri, antara lain Pembangunan Infrastruktur Taman di Tanjung Pinang, Pembangunan tribun stadion di Natuna serta program pemasangan jaringan listrik Wilayah terluar.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad bernjanji akan terus mendukung dan membantu kelancaran kegiatan eksplorasi di Provinsi kepri, sehingga target migas nasional akan meningkat.