Jakarta, ruangenergi.com – Mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN), Dionisius Aprisal Fenanlampir, berhasil menembus babak grand final Energynovation Ideas Competition yang digelar Pertamina. Inovasi bertajuk “The Smart Archipelago” itu masuk dalam 10 besar karya ilmiah terbaik setelah menyisihkan 822 mahasiswa dari 247 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Dionisius menjelaskan, ide ini lahir dari kegelisahannya melihat seringnya distribusi bahan bakar minyak di kawasan Indonesia Timur terganggu oleh cuaca ekstrem.
“Keterlambatan kapal tanker bukan hanya merugikan secara finansial, tapi juga bisa mengancam pasokan listrik untuk fasilitas penting di daerah 3T,” ujarnya saat berbincang, Rabu, 17 September 2025.
Melalui The Smart Archipelago, Dionisius merancang kerangka kerja berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung pengambilan keputusan logistik maritim Pertamina.
Sistem ini dirancang proaktif dengan mengintegrasikan data satelit kelautan, prakiraan cuaca dari BMKG, hingga informasi operasional pelabuhan.
Dengan kombinasi data tersebut, AI dapat memprediksi risiko hambatan distribusi sebelum terjadi.
“Sistem ini mampu memberi rekomendasi apakah pelayaran aman untuk dilanjutkan, perlu waspada, atau harus ditunda,” kata Dionisius.
Menurut studi kasus yang dilakukan dengan data riil, inovasi ini terbukti memberi manfaat signifikan. Potensi return of investment (ROI) operasional diperkirakan mencapai 429 persen. Lebih dari itu, sistem ini diyakini mampu memperkuat ketahanan energi nasional.
Kompetisi Energynovation Ideas Competition sendiri menjadi ajang tahunan Pertamina untuk menjaring gagasan segar anak muda di bidang energi.
Tahun ini, ratusan peserta dari berbagai kampus bersaing menampilkan terobosan yang berorientasi pada efisiensi, keberlanjutan, dan teknologi mutakhir. Setiap program inovasi ITPLN bisa diakses melalui laman resmi www.itpln.ac.id.
Bagi Dionisius, capaian ini bukan semata tentang prestasi pribadi. “Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa bisa berkontribusi nyata dalam isu strategis bangsa. Inovasi ini saya dedikasikan untuk energi Indonesia yang lebih tangguh,” katanya.