Jakarta, Ruang Energi– Direktur Mega Proyek dan EBT PLN M.Ikhsan Assad tampil sebagai pemateri secara daring dalam agenda National Energi Week dengan paparan ” Peran PLN Dalam Mendukung Implementasi dan Pengembangan Pembangkit EBT”, Kamis(11/3/21).
Dalam parannya Ikhsan menuturkan, komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan bauran EBT 23% dituangkan dalam dalam Program Transformasi GREEN.
“Pengembangan EBT bukan semata-mata pemenuhan program pemerintah, namum sebagai tanggung jawab dari PLN hadir untuk generasi Indonesia yang akan datang”, tutur Ikhsan Asaad
Lebih lanjut, Ikhsan menjelaskan bahwa sampai tahun 2021 total kapasitas pembangkit terpasang sebesar 63.305 MW. Untuk kapasitas terpasang Energi Baru Terbarukan 7.955 MW atau bauran EBT-nya setara dengan 13.8 %.
PLN Green Transformation, jelas Ikhsan, terdiri dari 2 program, yaitu Green Booster dan Large Scale Renewable Program.
Program co-firing Biomassa dilakukan pada PLTU milik PLN menggunakan 1-5 % biomassa dicampur pada batubara. Potensi pengembangan co-firing di 18.000 PLTU dengan penggunaan biomassa sampai dengan 4 juta ton per tahun.
Langkah strategis lainnya adalah melakukan Konversi 5200 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel(PLTD) di 2.130 lokasi menjadi Pembangkit EBT. Hal ini dari tidak saja menguntungkan dari sudut pandang operasi bisnis PLN,tetapi dapat mengurangi belanja di sektor BBM.
” Dua strategi PLN ini opsi mencapai target EBT 23 % di tahun 2025. Program ini sangat penting tidak hanya meningkatkan bauran EBT, tetapi juga yang sangat penting adalah meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah yang selama ini listriknnya di supply dengan PLTD yg berbasis fossil dan impor. program Cofiring PLTU dengan konsep listrik kerakyatan, juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, masyarakat terlibat dlm penyediaan feed stock biomassa”, tutup Ikhsan Asaad