Conocophillips (Grissik) Limited Dikabarkan Ingin Lepas Kepemilikan Saham di Blok Corridor

Jakarta,ruangenergi.comConocophillips (Grissik) Limited (CPGL) dikabarkan mengajukan permohonan membuka data room blok Corridor (Corridor Block PSC) kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

CPGL mengoperasikan Corridor Block PSC, di mana ConocoPhillips memegang 54 persen saham. Aset yang berlokasi di Sumatera Selatan itu terdiri dari lima lapangan minyak dan tujuh lapangan gas bumi. Lapangan penghasil minyak utama adalah Suban Baru dan Rawa, dan ladang gas utama adalah Suban, Sumpal dan Dayung. Gas alam yang dihasilkan dari blok tersebut dijual melalui kontrak jangka panjang ke pasar domestik dan Singapura.

Corridor block share-nya mau di farm out oleh Conocophillips. Nah mereka sudah mengajukan permohonan membuka data room ke Ditjen Migas,” kata sumber ruangenergi.com, Selasa (18/05/2021).

Mendapat informasi ini,ruangenergi.com melayangkan pertanyaan kepada CPGL. Namun tidak ada satupun petinggi CPGL merespon pertanyaan tersebut.

Beredar kabar bahwa management CPGL telah menggelar town hall pekan lalu sebelum libur Hari Raya Idul Fitri, untuk menyampaikan perihal perusahaan akan lakukan farm out blok Corridor tersebut.

Dalam catatan ruangenergi.com,permintaan data migas memang harus melalui Direktorat Jenderal Migas. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2017 tentang Perizinan Pada Kegiatan Usaha Migas.

Pada bulan Agustus 2018 lalu, PT Pertamina (Persero) telah pernah mengajukan permohonan untuk mengakses ruang data (data room) Blok Corridor. Tujuannya untuk mengetahui kondisi blok tersebut sebelum mengajukan penawaran mengelolanya.

Kontrak Blok Corridor berakhir 19 Desember 2023. Di blok tersebut, ConocoPhilips memiliki hak kelola 54 % dan menjadi operator. Selain itu, ada porsi PT Pertamina sebesar 10 % dan Repsol Energy 36 %. Kepemilikan hak kelola Repsol Energy awalnya tidak sebesar itu. Namun setelah membeli hak kelola Talisman Energy Inc senilai US $ 8,3 miliar, perusahaan asal Spanyol itu kini memiliki 36 % dari blok tersebut

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *