CSR Akar Basah dan Kubedistik di Lapas Nunukan, Pertamina Hulu Indonesia Dorong Harapan Baru untuk Warga Binaan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Nunukan, Kalimantan Utara, ruangenergi.com – 15 September 2025 menjadi hari yang istimewa di Lapas Nunukan. Bukan karena rutinitas biasa, melainkan kehadiran manajemen PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang datang langsung memantau program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka: Aliansi Kerja Bebas Sampah (Akar Basah) dan Kelompok Usaha Bersama Disabilitas Batik (Kubedistik).

Kunjungan dipimpin oleh Sr. Manager Relations PHI, Handri Ramdhani, bersama jajaran manajemen Communication Relations & CID dari Jakarta serta perwakilan Zona 8, 9, dan 10. Mereka tidak hanya meninjau, tapi juga berdialog langsung dengan warga binaan dan pejabat Lapas terkait keberlanjutan program.

“Kami ingin memastikan program CSR tidak hanya berjalan, tapi benar-benar memberikan dampak nyata. CSR bagi kami adalah bagian dari komitmen untuk mendorong kemandirian masyarakat, menjaga lingkungan, sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” jelas Handri.

Batik, Harapan Baru di Balik Jeruji

Salah satu sorotan utama adalah Kubedistik, program pembekalan keterampilan membatik untuk warga binaan. Batik-batik hasil karya mereka dipamerkan dalam bentuk kain, pakaian, hingga lukisan dinding. Beberapa di antaranya bahkan siap dipasarkan.

“Dengan keterampilan ini, mereka bisa lebih percaya diri dan siap menata hidup setelah bebas nanti,” ujar Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PHI, yang turut mengapresiasi dukungan penuh pihak Lapas.

Tidak kalah menarik, Program Akar Basah yang awalnya dirancang untuk merespon polusi botol plastik di wilayah pesisir Nunukan kini berkembang pesat. Di Lapas, sampah plastik diolah menjadi produk bernilai tambah, salah satunya paving block yang kini digunakan di halaman lapas.

Lebih jauh, botol plastik yang dulunya mencemari laut kini diubah menjadi media tanam rumput laut yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan.
“Inovasi ini bukan hanya soal sampah, tapi juga tentang menciptakan nilai ekonomi baru dan mengurangi emisi karbon,” tambah Dony.

Dukungan Net Zero 2060

Program CSR ini sejalan dengan komitmen besar Pertamina Hulu Indonesia dalam mendukung target net zero emission 2060. Melalui pendekatan berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), PHI membuktikan bahwa operasi hulu migas bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap manusia dan bumi.

“Kami ingin masyarakat, termasuk warga binaan, bisa melihat masa depan lebih cerah lewat program-program CSR ini. Dari sampah plastik menjadi berkah, dari keterbatasan menjadi kesempatan,” pungkas Handri.