Daerah Diharapkan Bisa Menarik Investor Migas Masuk ke Indonesia

Jakarta,ruangenergi.com-Daerah diharapkan bisa terus menarik buat investasi minyak dan gas di Indonesia. Disamping target produksi 1 juta barel dan 12 BSCFD menjadi tantangan bersama yang bisa dicapai bersama daerah penghasil migas.

Diperlukan upaya ekstra kuat bagaimana memaksimalkan aset yang sudah ada dari produksi, dari EOR, mengakslerasi temuan-temuan itu menjadi on stream, dan upaya-upaya massif dari eksplorasi.

“Upaya-upaya ini membutuhkan dukungan banyak pihak termasuk juga daerah penghasil migas. Itu sebabnya kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada daerah penghasil migas yang berkontribusi besar dalam pencapaian produksi migas,” demikian disampaikan Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus pada Forum Group Discussion Media Gathering SKK Migas dan KKKS, Bandung (03/09/20220.

Taslim menekankan pentingnya peranan daerah untuk membantu peningkatan produksi migas di Indonesia. Tanpa dukungan dari semua pihak tidak bisa mencapai target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD.

Dalam catatan ruangenergi.com, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) untuk mencapai target 1 juta barel minyak perhari (Barrel Oil Per Day/BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik perhari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD), dengan berbagai strategi.

“Strategi untuk mencapai target-target tersebut antara lain optimalisasi produksi eksisting, transformasi sumber daya untuk produksi, akselerasi Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi yang masif untuk penemuan besar, serta pengembangan minyak dan gas bumi non-konvensional,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin juga menegaskan bahwa potensi investasi di hulu migas masih terbuka lebar. “Kami memiliki 70 potensi cekungan yang belum dieksplorasi untuk ditawarkan kepada para investor. Kami juga akan mengakselerasi eksplorasi di 5 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia Timur, yakni Buton, Timor, Seram, Aru-Arafura, dan West Papua Onshore,” imbuh Arifin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *