Jakarta, ruangenergi.com- Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengatakan temuan gas di hulu migas diprioritaskan untuk smelter dan pembangkit listrik di Indonesia.
Termasuk bisa menghidupkan kembali Kilang LNG Arun di Aceh berkat gas dari Timpan dan Layaran.
“Target gas terutama dari produksi hasil penemuan gas baru ini (Geng North, Timpan dan Layaran), untuk kebutuhan dalam negeri. Untuk yang di Timpan dan Layaran, mungkin kita bisa mengefektifkan kembali Kilang Arun,” kata Koordinator Pokja Pengembangan WK Migas Konvensional Maruf Affandi dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Program Kerja 2024, Selasa (16/01/2024), di Jakarta.
Untuk di Geng North, lanjut Maruf, ternyata ada potensi crude sebesar 400 juta barel, selain gas yang ada di sana.
“Diharapkan ada percepatan PoD (plan of development) di Kementerian dan proses ini masih berjalan, termasuk proses sertifikasi cadangannya baik itu yang dilakukan temen-temen Lemigas dan LAPI-ITB, berharap Geng North ini bisa di PoD kan di Mid Year juga di Juni 2024. Mudah-mudahan dengan adanya percepatan-percepatan termasuk perijinan juga bisa kita percepat, membuat produksi migas nasional meningkat,”tegas Maruf.
Dalam catatan ruangenergi.com, SKK Migas Kalsul bersyukur K3S ENI menemukan temuan cadangan minyak di selat Makassar dengan potensi 5 Tcf yang akan dikembangkan dua tiga tahun ke depan. Berkat temuan itu, kini SKK Migas optimis Kilang LNG Bontang berpotensi bisa beroperasi 20 tahun lagi.
“Rencana pengembangan penemuan di Geng North WK North Ganal, gas disalurkan ke Bontang Plant dan industri di Kalimantan. Nah ini akan menghidupkan operasional Bontang plant dari 2 train menjadi 4 train,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi Azhari Idris dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Minggu (24/12/2023) di Jakarta.