Demi Proyek RDMP Kilang Pertamina Cilacap Pindahkan Jalan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comPT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap mengarap project relokasi jalan MT Haryono merupakan milestone akan dibangunnya Refinery Development Master Plant (RDMP) di Cilacap.

Jalan ini memiliki jalur baru yang membelah Jalan MT Haryono di sisi barat, dengan Jalan IR H Djuanda di sisi timur sepanjang 3,1 kilometer. Pembangunannya dimulai Januari 2020.

“Secara teknis jalan ini sudah sempurna,sesuai dengan standar pembangunan jalan dan memiliki kelengkapan jalan yang dipersyaratkan.Serta telah diuji cobakan sejak Desember 2021,” demikian isi media sosial KPI RU IV.

Dalam catatan ruangenergi.com, Pertamina menargetkan proses konstruksi proyek RDMP Cilacap mulai 2022. Proses itu  setelah melalui berbagai tahap, seperti proses Early Work fase 2 yang dilakukan saat ini dengan kegiatan mempersiapkan lahan, pemilihan lisensor, dan revisit Basic Engineering Design (BED) study sebagai strategic partner.

Project Coordinator RDMP Cilacap Ari Dwikoranto  memaparkan hal tersebut kepada tim Kementerian Koordinator Perekonomian yang berkunjung ke Refinery Unit (RU) IV Cilacap, (5/3/2020).

“Proyek RDMP Cilacap ini dilaksanakan berdasarkan landasan Peraturan Presiden  (Perpres) No. 56 tahun 2018 yang merupakan revisi Perpes No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional,” jelas Ari.

Ia menambahkan,  sebagai salah satu proyek strategis nasional, proyek RDMP Cilacap ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang RU IV dari 348.000 barel per hari menjadi  400.000 barel/hari.  Selain itu, secara kualitas produksi juga akan meningkat dari Euro 2 menjadi Euro 5. Diperkirakan, proyek ini akan selesai pada tahun 2025.

Dalam kesempatan itu, Senior Vice President Business Development Joshua Nababan menjelaskan tentang pengembangan green/biorefinery di Pertamina dilakukan dengan tiga skema strategi, yaitu co-processing, standalone, dan convertion.

“Dalam skema co-processing, kami  menstubtitusi feed yang masuk di area proses. Skema ini sudah proven di kilang RU III Plaju dan  RU II Dumai. Selanjutnya direncanakan uji coba green gasoline dan green avtur di kilang RU IV Cilacap,” ujar Joshua.

Strategi kedua,  skema standalone merupakan pengolahan dengan feed 100% CPO.  Untuk kebutuhan ini, Pertamina akan membangun kilang baru di Plaju. Proyeksi ke depan, kilang tersebut akan menambah produksi BBM nasional berupa green diesel 19.000 Barrel/ hari.

Skema terakhir yaitu convertion yang  mengolah 100% CPO melalui modifikasi unit yang sudah idle. Strategi ini akan diuji coba di kilang RU IV Cilacap.