Dewan Energi Nasional

DEN Paparkan Capaian Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi

Jakarta, Ruangeneegi.com – Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (Setjen DEN) menyelenggarakan pemaparan capaian bidang penanggulangan krisis dan pengawasan energi tahun 2020 di Bandung dan Jakarta.

Mewakili Sekretaris Jenderal DEN, Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi, Ediar Usman, menyampaikan pemaparan capaian penyusunan regulasi Cadangan Energi Nasional sesuai amanat UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.

Ia menambahkan, saat ini, Rancangan Peraturan Presiden (R-Perpres) Cadangan Penyangga Energi (CPE) telah masuk dalam Program di Kemenkum HAM.

“Indeks Ketahanan Energi Indonesia 6,57 menunjukan trend meningkat, sebelumnya 6,44. Hasil perhitungan Bauran Energi Nasional porsi EBT Semester 1 tahun 2020 adalah 10,90% meningkat dari tahun 2019 sebesar 9,15%,” katanya, (12/12).

Ia kembali memaparkan, Setjen DEN telah membangun Sistem Informasi Pengawasan Matrik RUEN (SI-SANTER). Sekitar 151 kegiatan dari 383 kegiatan oleh 13 Kementerian/Lembaga telah selesai diverifikasi.

“Saat ini, 235 kegiatan sedang dibahas bersama Biro Perencanaan Kementerian ESDM. Isu strategis lainnya adalah BBG, surya, panas bumi di kawasan Tropical Rainforest Heritage of Sumatera,” imbuhnya.

Sementara, Staf Ahli Menteri Bidang Relevansi dan Produktifitas Kemenristek/BRIN, Ismunandar, menyampaikan apresiasi peningkatan Indeks Ketahanan Energi Indonesia dan aplikasi Si-SANTER yang telah memudahkan pengawasan kegiatan RUEN oleh K/L terkait.

Kemudian, Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Perencanaan Strategis, Yudo D. Priaadi, menyampaikan agar pembangunan CPE dapat dipercepat. Perlu dibahas isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, reduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan energi transisi.

Senada dengannya, SAM Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Sampe Purba, menyampaikan agar DEN bersinergi dengan Lemhannas dalam hal indikator Indeks Ketahanan Energi Indonesia dan pembiayaan energi yang efisien.

Lalu, SAM Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Saleh Abdurrahman, memberikan masukan agar sensitivity analysis terkait target CPE sejumlah 30 hari impor apabila terjadi gangguan pada refinery. Isu bioetanol agar dapat diintensifkan pembahasannya.

Lebih lanjut, Tenaga Ahli Pengkaji PNBP, Anita Iskandar, menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan mendukung DEN dalam merumuskan strategi green energy yang murah, massal dan keberlanjutan. Fokus Kementerian Keuangan saat ini adalah harga, subsidi, PLT Sampah, BBN, pajak karbon dan CPE.

Kepala Biro Umum Setjen DEN, Mustika Pertiwi, memaparkan capaian dan peningkatan indeks layanan Setjen DEN oleh publik melalui kuesioner secara online.

Secara umum, peserta mengapresiasi capaian Setjen DEN dan berharap agar buku Bauran Energi Nasional dapat terus diterbitkan dan disosialisasikan. Juga aplikasi Si-SANTER dapat terus dikembangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *