Deputi Eksploitasi SKK Migas: Diperlukan Strategi Baru untuk Atasi Debottlenecking Proyek Hulu Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Bogor, Jawa Barat, ruangenergi.com-Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana menekankan  pentingnya proyek hulu migas untuk dapat beroperasi sesuai target sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

 

“Diperlukan strategi baru serta komitmen bersama dari seluruh pihak, termasuk SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan kontraktor pelaksana dan SKK Migas akan menjalankan peran dalam melakukan debottlenecking untuk pelaksanaan proyek tersebut. Kolaborasi yang solid dan eksekusi tepat waktu akan membantu proyek-proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai budget dan on scope serta memberikan kontribusi produksi sesuai yang diharapkan,” kata Taufan seperti dikutip dari portal SKK Migas, Jumat (07/03/2025).

Hal tersebut dikatakan Taufan, saat SKK Migas bersama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 serta seluruh KKKS dan stakeholder mengadakan Rapat Kerja Manajemen Proyek (RKMP) Tahun 2025 dengan tema “New Mindset to Perform Project Activities in WP&B 2025 Achieving on Time, On Budget and On Scope (OTOBOS)” yang diselenggarakan di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu – Kamis (26-27/02/2025).

Dalam RKMP 2025 Semester 1 ini PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 ditetapkan sebagai penyelenggara. RKMP ini melibatkan sekitar 540 peserta yang terdiri dari SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Penyedia Barang dan Jasa di lingkungan hulu migas (PBJ). Kesempatan ini sekaligus bertujuan untuk evaluasi kinerja proyek-proyek yang berada di bawah SKK Migas pada tahun 2024 dan menjadi wadah pembelajaran bersama untuk perbaikan berkelanjutan pada proyek-proyek pada tahun 2025.

Jaga Semangat Kolaborasi

Taufan lantas mengajak agar pelaku proyek hulu migas nasional untuk terus menjaga semangat kolaborasi, sinergi, bertanggung jawab atas peran masing-masing, dan selalu proaktif dalam mengidentifikasi serta menyelesaikan potensi hambatan sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi keberhasilan industri migas.

Para pelaku proyek diharapkan untuk selalu bersinergi dan SKK Migas akan menjalankan peran dalam melakukan debottlenecking sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan lancar.