Tulungagung, ruangenergi.com – Sore itu, sinar lampu bohlam berpendar terang di rumah Parno (50) di Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol. Bukan cahaya dari tetangga seperti biasanya, melainkan dari instalasi listriknya sendiri untuk pertama kalinya. Senyum lebar tersungging di wajahnya, tanda syukur atas berkah yang lama dinantikan.
“Sekarang kami bisa lebih nyaman dalam beraktivitas karena sudah ada listrik. Terima kasih atas bantuan pemasangan listrik gratis,” ucap Parno, lelaki yang sehari-hari bekerja serabutan, sambil menatap terang di ruang kecil rumahnya.
Harapan Parno dan 170 warga prasejahtera lain di Kabupaten Tulungagung akhirnya terwujud berkat program “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan” dari PT PLN (Persero). Bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, program ini menjadi bukti nyata bahwa semangat berbagi dan gotong royong masih menyala di tengah masyarakat.
Keceriaan warga makin lengkap dengan kehadiran Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo dan Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, yang datang langsung dalam prosesi penyalaan listrik di Desa Bukur pada Jumat (17/10) lalu. Di tengah suasana haru, Gatut menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN yang terus membawa manfaat hingga ke pelosok.
“Kami siap mendukung dan berkolaborasi dengan PLN untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Tulungagung. Semoga sambungan listrik ini menjadi cahaya bagi kehidupan yang lebih baik,” ujar Gatut.
Tak hanya memberikan sambungan listrik gratis, PLN juga menyalurkan 25 paket sembako untuk warga sekitar, serta bantuan operasional bagi Pondok Pesantren Darussalam dan Yayasan Panti Asuhan ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulungagung. Alat tulis untuk para santri dan anak-anak panti turut dibagikan sebagai bentuk perhatian pada masa depan generasi muda.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, menegaskan bahwa listrik adalah simbol kehidupan dan harapan baru. Bagi PLN, menghadirkan listrik bagi masyarakat bukan sekadar tugas, tapi juga panggilan hati.
“Listrik bukan sekadar penerangan, tetapi sumber kehidupan dan harapan baru bagi masyarakat. Dengan hadirnya listrik di rumah-rumah warga, kami berharap dapat membuka peluang ekonomi, pendidikan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelas Adi.
Tahun ini, melalui momentum HLN ke-80, PLN memberikan lebih dari 8.000 sambungan listrik gratis di seluruh Indonesia sebagai bentuk bakti kepada negeri. Di Jawa Timur sendiri, semangat berbagi itu disambut dengan antusias oleh masyarakat.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menegaskan bahwa semangat berbagi ini menjadi pengingat penting bagi seluruh insan PLN.
“Momentum Hari Listrik Nasional ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus berbagi kepada sesama melalui sambung listrik gratis di berbagai wilayah Jawa Timur. Semoga memberikan manfaat positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Dari rumah kecil Parno di Bukur hingga pelosok negeri lainnya, cahaya listrik kini tak hanya menerangi ruang, tapi juga menumbuhkan harapan. Di usia ke-80 tahun, PLN terus meneguhkan langkahnya: menghadirkan terang, menyalakan semangat, dan memastikan tak ada satu pun warga Indonesia yang tertinggal dalam gelap.













