Jakarta,ruangenergi.com-Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memastikan Inpex Masela Limited tetap melanjutkan proyek Abadi,Blok Masela.
Di tahun 2023 ini proyek Abadi-Masela sedang menyusun penyelesaian tender front end engineering design (Feed), menyelesaikan seluruh survei,termasuk analisa dampak lingkungan (AMDAL).
“Rencana bagi proyek Abadi-Masela di tahun 2023 ini sudah disusun survei, amdal, kemudian tender FEED sehingga diharapkan kita bisa melihat itu. Kemudian target onstream kita mengacu pada waktu yang hilang karena pandemi yang kita tahu 2 tahun praktis tidak ada aktifitas di sana,”kata Dwi Soetjipto saat konferensi pers Capaian Kinerja Hulu Migas Tahun 2022 dan Target Tahun 2023,Rabu (18/01/2023) di Jakarta.
Dwi menambahkan,SKK Migas juga tengah mereview plan of development (PoD) Abadi-Masela ini, dimana terjadi pergeseran dua tahun.
Dalam catatan ruangenergi.com,Blok Masela dikelola oleh PT Inpex Masela Limited dan Shell Upstream Overseas Services. Kontrak kerja samanya telah ditandatangani pada 16 November 1998 dan berlaku hingga 2028. Cadangan gas di blok ini sekitar 10,7 triliun kaki kubik.
Proyek pengelolaan gas Blok Masela di perairan Maluku Selatan diprediksi akan menyerap 380.000 tenaga kerja dengan skema kilang darat terintegrasi.
Pada 2 September 2022, dalam keterangannya di Pasar Olilit, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Pemerintah terus mendorong agar pembangunan Lapangan Abadi Blok Masela dapat segera terselesaikan.
(Laporan dan foto: Rendy M.Saputra)