Semarang, Ruangenergi.com – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, mengatakan, jika dibanding dengan bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas (BBG) menghasilkan emisi lebih rendah. Sehingga, penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan ini dalam jangka panjang akan mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat, termasuk generasi mendatang.
“Penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dalam jangka panjang akan mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kelebihan lain BBG adalah penyediaannya bersumber dari dalam negeri serta infrastruktur penyalurannya pun telah tersedia dan siap digunakan. Dari fakta-fakta tersebut, masyarakat diharapkan akan semakin yakin bahwa BBG adalah salah satu pilihan sumber energi terbaik dalam periode transisi energi ini,” kata Tutuka saat Peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Penggaron dan Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/7/2022).
Menurut Tutuka, inisiasi yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan ekosistem kota yang nyaman ditinggali dengan mengimplementasikan kebijakan penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, diharapkan dapat diikuti oleh kota-kota lainnya.
“Saya berharap melalui peresmian SPBG ini, semakin banyak masyarakat yang menyadari dapat berkontribusi langsung dalam penurunan emisi karbon dengan menggunakan bahan bakar yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan,” jelasnya.
“Pemerintah berharap PT PGN dapat berpartisipasi menyediakan konverter kit untuk BBG agar penggunaan gas dapat lebih banyak dan menjadi pemicu masyarakat luas menggunakan energ bersih yang ramah lingkungan, aman, nyaman dan murah,” harap Tutuka.
‘Selain untuk transportasi jalan, gas bumi juga dimanfaatkan untuk jaringan gas kota, keperluan industri, serta potensi-potensi pemanfaatan yang lain dengan menggunakan teknologi-teknologi pemanfaatan gas bumi yang terus berkembang,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto menambahkan, pemanfaatan gas untuk domestik hingga saat ini mencapai lebih dari 60%.
“Salah satu kendala untuk peningkatan pemanfaatan gas bagi domestik adalah infrastruktur. Untuk itu, Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur seperti SPBG maupun pipa distribusi, termasuk pipa Cirebon-Semarang,” pungkasnya.(Redl)