Dihadapan DPR, Kepala SKK Migas Beberkan Akan Ada Perubahan LTP

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan pihaknya melihat setelah 5 tahun, dari 2019 hingga 2024, kini sudah waktunya mereview long term planning (LTP).

Kondisi penyusunan LTP waktu dikarenakan mereview berbagai proyek, berbagai opportunity yang akhirnya membuat target 1 juta barel dan 12 BSCFD. Bahkan ada CEO Forum yang digelar di tahun 2019, menandatangani semua detail LTP tadi. Komitmen dari semua K3S menjalankan apa yang dituangkan oleh SKK Migas dalam LTP.

“Namun diakhir 2019, dan diawal 2020 muncul Covid.Begitu banyak kegiatan-kegiatan yang sangat terbatas yang bisa kita lakukan. Baik kegiatan di lapangan, proyek dan lain sebagainya. Terjadi kemunduran-kemunduran. Lalu di awal tahun ini (2024) kami melihat sudah hampir 5 tahun waktunya untuk mereview kembali LTP yang kita miliki. Sebenarnya kami sudah mendapatkan resumenya, tetapi belum secara resmi kita launching ya, untuk menjadi LTP yang baru. Intinya, mundur 2 sampai 3 tahun, karena diakibatkan pandemi yang kita hadapi,” kata Dwi Soetjipto menjawab pertanyaan Komisi VII DPR dalam RDP, Rabu (13/03/2024), di Jakarta.

Dwi bercerita, SKK Migas melakukan floating proyek-proyek yang sudah jelas (sebelum 2030) berjalan. Ini hanya sampai tahun 2027. Proyek-proyek apa saja di oil and gas akan onstream di tahun 2027.

“Itu yang membuat upaya-upaya peningkatan produksi yang akan kita targetkan. Di paparan kami sudah jelas disampaikan,” urai Dwi menjelaskan ke hadapan DPR.

SKK Migas, cetus Dwi, mengajak para ahli seperti dari Lapi ITB, kumpul mendiskusikan tentang perubahan LTP ini.

Dwi menjelaskan, di sisi minyak masih dilihat berapa persen decline nya, bagaimana upaya-upaya SKK Migas bersama K3S zero declinenya.

“Dari seluruh strategi LTP seperti pernah waktu itu kami sampaikan, memang yang belum jalan itu EOR (enhanced oil recovery) yang kita harapkan pada waktu itu memberikan pengaruh besar, ternyata challange besar.Tahap demi tahap akan kami coba atasi, dan akan kami laporkan ke Bapak-Ibu sekalian,” tutur Dwi.