Balikpapan,ruangenergi.com-Masih dalam rangkaian Safari Ramadhan (Safram) Direksi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) ke Balikpapan.
Direktur Keuangan PT KPI Fransetya Hutabarat melakukan Site Visit ke Proyek RDMP Balikpapan yang dikelola PT KPB pada Rabu (05/04/2023) siang. Frans secara spesifik meninjau langsung Lightning Protection System milik RU V Balikpapan dan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) sebagai ikon RDMP Balikpapan.
Meski terik melanda area Proyek RDMP Balikpapan tak mengurungkan langkah para rombongan yang didampingi langsung jajaran Direksi dan Perwira PT KPB.
“Mengamati progres yang semakin terlihat, Saya yakin proyek ini dapat selesai dengan lancar”, kata Frans dalam sambutan singkatnya meyakini proyek ini dapat selesai dengan baik,seperti dikutip dari instagram@kilangpertamina.balikpapan
Salah satu milestone penting di Proyek RDMP Balikpapan yaitu Kolom Stripper & Primary Absorber dengan kode C-052-25/C-052-26 berhasil terpasang.
Perangkat seberat 617 Ton ini berfungsi menjaga kualitas dan kuantitas LPG serta Gasoline dari unit FCC. Cara pemasangan kolom ini pun cukup unik yaitu menggunakan kolaborasi antara Main Crane kapasitas 1600 Ton dan Tailing Crane kapasitas 600
Ton.
Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPI). Proyek RDMP Balikpapan di desain untuk meningkatkan kapasitas pengolahan yang semula 260 KBPD menjadi 360 KBPD dengan peningkatan kualitas dari Euro II menjadi Euro V. Proyek tersebut meliputi pembangunan New Workshop & Warehouse, Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Feed Tank, Boiler, New Flare BPP II, FCC & FCC NHT, dan Terminal Lawe-Lawe Facilities.
Proyek RDMP Balikpapan akan didukung dengan pendanaan yang berasal dari Export Credit Agency dan Commercial Bank dengan target pendanaan 3.1 milyar USD. Skema pendanaan ini merupakan kali pertama proyek kilang di Indonesia didanai oleh ECA.
Proyek ini dengan nilai investasi mencapai USD7,2 milar ini menyerap tenaga kerja sebanyak 20.250 pekerja pada fase proyek dan 600 pada fase operasi. Proyek ini juga didorong untuk dapat menyerap tingkat kandungan dalam negeri hingga 30-35%.
Selain pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional, kilang Balikpapan juga nantinya akan memproduksi produk petrokimia yaitu Propylene sebesar 225 KTPA yang akan menjadi feedstock dari New Polypropylene (PP) Balongan guna subtitusi produk impor.
Dengan progress overall per Maret 2023 yang sudah mencapai 62,13%, PSN ini ditargetkan selesai secara bertahap pada Tahun 2024-2025 untuk dapat segera memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.