Jakarta,ruangenergi.com–Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Tutaka Ariadji memastikan bahwa pihaknya mendalami lebih lanjut dengan pengujian temuan Nikuba dari Aryanto Misel.
Aryanto Misel (67), warga Lemahabang Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat telah melakukan inovasi dengan membuat alat yang diberi Nikuba, akronim dari Niku Banyu atau berarti Itu Air. Alat buatan Aryanto Misel itu disebut bisa mengonversi air menjadi hidrogen dan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
Nikuba merupakan alat pengonversi air menjadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Menurut penjelasan Aryanto Misel, nikuba berfungsi untuk memisahkan antara Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) dari air (H2O) melalui proses elektrolisis.
“Perlu didalami lebih lanjut dengan pengujian untuk mengkuantifikasi terhadap waktu seberapa produksi Hidrogen dan kemudian seberapa banyak Hidrogen yang masuk ke proses selanjutnya, yaitu pembakaran dimana hidrogen sebagai bahan bakar,” kata Tutuka kepada ruangenergi.com,Jumat (10/06/2022) di Jakarta.
Tutuka menjelaskan dari sini bisa dipastikan sesungguhnya seberapa besar kontribusi hidrogen sebagai bahan bakar dalam kendaraan tersebut.
“Perlu dipastikan apakah benar-benar elektrolisa terjadi dengan menghasilkan hidrogen yang cukup untuk menjadi bahan bakar motor tersebut.Perlu waktu untuk pengujian ini. Belum dilakukan,” tegas Tutuka.
Ramai diberitakan alat pengonversi air menjadi hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan bermotor buatan Aryanto Misel telah dipasang di 31 unit kendaraan dinas milik TNI.
Informasi yang diterima ruangenergi.com, Ditjen Migas menggelar diskusi bersama Lemigas Kesdm untuk membahas hasil diskusi teknis penggunaan alat Nikuba milik Aryanto Misel. Diskusi tersebut digelar pada Kamis 9 Juni 2022 jam 13.00 WIB di Gedung Ibnu Sutowo, Jakarta Selatan.