Dirut Bright PLN Batam: Sistem Kelistrikan Batam Andal, Tidak Terganggu Pasokan Gas Dari Lapangan Belida

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.comDirektur Utama Bright PLN Batam, Nyoman Astawa kepada ruangenergi.com menyatakan sistem kelistrikan Batam tidak mengalami gangguan kendati ada gangguan pasokan gas akibat lapangan Belida unplanned shut down.

“Kondisi kelistrikan Bright PLN Batam tidak begitu terpengaruh dengan adanya gangguan di lapangan Belida,” kata NyomanAstawa melalui pesan singkatnya kepada ruangenergi.com,Kamis(20/5/21).

Secara umum pasokan listrik Batam sangat andal, di mana ketersediaan daya mampu bright PLN Batam mencapai 550 MW dengan beban puncak Batam – Bintan berkisar pada angka 392 MW.

Dalam catatan ruangenergi.com, ada 3 kontraktor kontrak kerjasama (K3S) migas di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengalami unplanned shut down.

Ketiga K3S tersebut adalah Conocophillips (Grissik) Ltd/CPGL, BP Berau Ltd dan Medco EP Natuna Ltd. Kesemuanya termasuk produsen gas.

CPGL mengalami unplanned shut down terhitung mulai tangga 21 April 2021, gangguan amine heat medium heater 225-H-221 di Suban Plant. Dalam tahap perbaikan. Per 18 Mei sudah ramp up produksi Suban Plant di level 630-640 Mmscfd.

BP Berau Ltd mengalami tripped Train 2 di BP Berau. Update per 18 Mei lalu,pekerjaan plugging pada tube selesai dilakukan dan channel cover reboiler telah dipasang. LP steam telah dialirkan ke sistem AGRU, Cold sirkulasi telah dimulai. Estimasi Train 2 kembali berproduksi LNG per 22 Mei 2021.

Medco E&P Natuna Ltd di lapangan Belida LGC (Lift Gas Compressor) shut down terhitung mulai tanggal 16 Mei 2021.