Ditengah Pandemi, Ultrajaya optimistis memimpin pangsa pasar susu UHT

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.comPT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) berupaya mempertahankan diri sebagai pemimpin pangsa pasar di produk susu UHT. Hal ini bukan tampa alasan, produsen susu Ultra ini melihat prospek bisnis susu masih tetap menguat di Indonesia dalam masa mendatang.

Menurut Sabana Prawirawidjaja, Presiden Direktur ULTJ bahwa di segmen susu UHT, Ultrajaya mampu menguasai pangsa pasar 39,3% di Indonesia. Sedangkan untuk produk teh kemasan karton, ULTJ juga memimpin pangsa pasar hingga 77,3% dari seluruh pasar kategori tersebut di tingkat domestik.

Dari penelusuran ruangenergi.com menurut Ultrajaya, konsumsi susu per kapita di Indonesia masih berkisar 14,6 liter per tahun. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan negara-negara Asean lainnya yang sudah di atas 20 liter per liter per kapita. Sementara itu, saat ini pemain yang memasuki segmen ini ditingkat nasional semakin banyak.

“Paling tidak saat ini sudah ada 70 pabrikan (susu UHT) di dalam negeri. Kami senang karena dengan semakin banyaknya investor yang masuk ke bidang ini, maka kue dari bisnis ini juga akan turut membesar,” tutur Sabana saat paparan publik Ultrajaya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Sabana menyataka ,Ultrajaya pun akan berupaya tetap memenangkan kompetisi di pasaran. Sabana optimistis, saat pasar susu UHT membesar maka ULTJ akan punya peluang untuk memperlebar penjualan.

“Karena yang akan memenangkan pasar ialah yang mampu menawarkan produk berkualitas. Jadi kami akan terus jaga performance kami, perusahaan punya efisiensi tinggi dan kualitas produk baik,” kata Sabana

Meskipun di tengah pandemi ini berdampak bagi bisnis secara keseluruhan, penjualan susu UHT Ultrajaya masih mampu tumbuh di kuartal ketiga tahun 2020 ini. Berkaca pada laporan keuangan ULTJ, untuk segmen bisnis susu UHT hingga kuartal ketiga tercatat senilai Rp 3,26 triliun atau naik 1% secara tahunan.

Sedangkan pelemahan penjualan terjadi di segmen teh kemasan karton. Penjualan hingga kuartal ketiga tahun ini hanya Rp 864 miliar atau turun 15,4% secara tahunan. Beruntung segmen bisnis lain-lain yang terdiri dari berbagai produk seperti krimer dan jus buah tercatat tumbuh 2,6% secara tahunan menjadi Rp 328 miliar