Jakarta, Ruangenergi.com – Musyawarah Nasional (Munas) ketujuh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) kembali menetapkan Arie Gumilar sebagai Presiden FSPPB periode kepengurusan 2021-2024, dan melenggang untuk kedua kalinya menahkodai serikat pekerja.
Menurut Arie, amanah yang diembannya untuk kedua ini adalah sebuah musibah. Pasalnya, menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi yang besar dan membidangi sektor yang sangat strategis dalam penyediaan energi adalah hal yang penuh tantangan.
Meski begitu, ia mengaku siap mengubah sebuah musibah menjadi sebuah “rahmah” bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya FSPBB.
“Innalilahi wainnailaihi ilaihi raji’un, buat saya yang dipercaya untuk memimpin organisasi satu periode lagi ke depan adalah musibah namun dibalik musibah yang saya hadapi saya yakin dan saya percaya Allah SWT selalu membimbing kita semua,” tutur Arie dalam keterangannya, Jumat (9/4/2021).
Ia berjanji akan melaksanakan dan menunaikan amanah tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab, agar ke depan bisa memimpin insan pekerja Pertamina tetap optimal dalam melayani kebutuhan energi nasional.
“Namun saya berharap agar selalu ada dukungan dari semua pihak agar perjuangan mewujudkan kedaulatan energi bisa dilakukan bersama-sama,” ucapnyz
“Harapan besar dari saya sebagai Presiden terpilih adalah adanya dukungan penuh dari seluruh konstituen. Besar kecilnya, kuat lemahnya sebuah organisasi tergantung dari kesolidan dari seluruh anggota,” imbuh Arie.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa tantangan di sektor penyediaan energi ke depan akan semakin besar. Oleh sebab itu diperlukan kekompakan dari seluruh unsur di tubuh Pertamina ataupun grupnya agar tantangan tersebut bisa dilalui dengan baik. Dia optimis di kepengurusan FSPPB tiga tahun mendatang akan lebih baik dan solid.
“Perjuangan ke depan akan lebih berat bahkan berlipat beratnya dibanding periode yang sudah dilalui. Dinamika perubahan transpormasi perusahaan ini juga tantangan buat kita semua,” demikian Arie Gumilar.(Red)