Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com — Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menegaskan pentingnya sinergi antara PLN dan SKK Migas untuk memaksimalkan pemanfaatan gas sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission (NZE).
“Sinergi positif PLN dan SKK Migas sangat penting untuk memaksimalkan pemanfaatan gas bagi kelistrikan dalam rangka transisi energi menuju NZE,” ujar Djoko, Jumat (19/9/2025), di Jakarta.
Menurut Djoko, dalam pembahasan bersama PLN terdapat sejumlah isu strategis yang menjadi fokus, antara lain:
1. Ketersediaan dan permintaan gas untuk kelistrikan, baik melalui jaringan pipa maupun LNG, dalam jangka pendek dan panjang.
2. Pembangunan infrastruktur gas.
3. Penetapan harga gas.
4. Konsep swap gas.
5. Isu tarif toll fee.
6. Wacana merger antara PLN dengan pemilik infrastruktur gas.
7. Alternatif pengganti gas seperti nuklir, energi baru terbarukan (EBT), maupun batubara.
Djoko menambahkan, dari hasil pembahasan disepakati bahwa kebutuhan jangka pendek masih dapat dipenuhi. Namun, untuk jangka panjang diperlukan kajian lebih mendalam, khususnya terkait kesiapan infrastruktur.
“Insya Allah kebutuhan jangka pendek dapat terpenuhi, sedangkan jangka panjang perlu kajian mendalam terkait kebutuhan infrastruktur,” tegasnya.
Langkah sinergi ini diharapkan mampu memastikan ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung target pemerintah dalam mencapai emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.
