Jakarta Selatan, Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tegaskan sampai saat ini untuk kuartal kedua tahun 2025, semua kargo LNG dari Kilang LNG Tangguh di Papua Barat dan Kilang LNG Bontang di Kalimantan Timur.
SKK Migas pastikan sekitar 25 kargo Q2 tahun 2025 direncanakan diserap pasar domestik sesuai kontrak.
“Sampai saat ini untuk Q2 2025 belum ada UC (uncommitted cargo), semua kargo tangguh dan bontang sudah terjadwal untuk dikirimkan ke buyer (termasuk domestik),” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Senin (28/04/2025), di Jakarta.
SKK Migas, lanjut Kurnia, menargetkan di tahun 2025 ini akan ada sebanyak 240 hingga 250 kargo LNG siap digelontorkan untuk penuhi komitmen kontrak domestik maupun ekspor.
Dalam catatan ruangenergi.com, pada tahun 2024, Indonesia mengekspor sekitar 300 kargo LNG, menjadikannya eksportir LNG terbesar keenam di dunia. Angka ini meningkat dari proyeksi awal sekitar 250 kargo, yang didorong oleh tambahan produksi dari fasilitas Tangguh Train 3.
Memasuki tahun 2025, pemerintah Indonesia mulai mengalihkan sebagian kargo LNG yang semula untuk ekspor ke pasar domestik guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang meningkat. Sebagai contoh, pada April dan Mei 2025, lima kargo LNG dialihkan dari ekspor untuk memenuhi kebutuhan PT PLN dan PGN. Selain itu, pemerintah berencana menahan sekitar 50 kargo LNG pada tahun 2025 untuk mendukung swasembada energi nasional.