platform medco

DPR Minta Dirjen Migas Tutuka Selesaikan PR

Jakarta,Ruangenergi.com-Sejumlah pekerjaan rumah di sektor minyak dan gas menanti untuk segera diselesaikan oleh Tutuka Ariadji, yang sudah dinyatakan lolos tim penilai akhir (TPA) sebagai Dirjen Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

Kepala BPMIGAS tahun 2005 Kardaya Warnika menorehkan sejumlah catatan pekerjaan rumah yang musti diselesaikan oleh Dirjen Migas yang akan dilantik,Tutuka Ariadji.

Ada 2 (dua) sisi yakni hulu (upstream) dan hilir (downstream) yang perlu dibenahi dan menjadi pekerjaan rumah (PR).

Di sisi hulu, yang paling utama adalah bagaimana investor upstream masuk di Indonesia, dan buat yang sudah ada dibuat betah di Indonesia. Termasuk menciptakan iklim investasi migas yang nyaman dan kondusif bagi investor.

kardaya warnika

“Tutuka itu nama tokoh wayang Gatut Kaca sewaktu kecil. Nah diharapkan bisa membenahi sekor migas dengan baik” kata Kardaya Warnika yang juga menjadi anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) kepada ruangenergi.com,Kamis (05/11/2020) di Jakarta.

Memilah Kebijakan

Kardaya mengingatkan,ketika membuat suatu kebijakan terkait migas agar bisa memilah-milah mana yang perlu diganti dan mana yang tidak perlu diganti. Namun jangan dirombak total karena belum tentu bisa menjadi semakin baik.

“Ketika mau mengganti regulasi,merenovasi regulasinya harus dijaga jangan sampai tidak jalan. Jangan sampai regulasi bertentangan dengan pelaksanaan,” cetus Kardaya.

Di mata Kardaya yang juga pernah menduduki jabatan Direktur Eksplorasi dan Produksi di Direktorat Jenderal Migas, jangan sampai investor migas yang sudah ada di Indonesia malah pada berebut hengkang akibat tidak nyamannya regulasi yang dibuat.

Di sisi hilir (downstream), Kardaya mengingatkan kepada Tutuka, jangan lupa segera membenahi gas balance, termasuk turunannya yakni rencana jaringan induk gas bumi.

“Jangan sampai menetapkan gas balance dan rencana induk asal-asalan dan secara praktek tidak benar. Menurut saya,harus ditata karena yang sekarang kacau-balau.Tidak bisa jalan. Nah perlu libatkan tim independent untuk membenahinya,bukan tim yang lama atau orang lama yang membuat aturan itu disuruh membenahinya. Bisa kacau nanti kalau dia lagi disuruh,” ujar Kardaya.

Kardaya bercerita,dirinya prihatin ketika mendengar ada pipa gas dibangun tanpa perencanaan matang dan terkesan menghamburkan uang.

“Di Surabaya saya temukan ada pipa gas dipasang bersebelahan. Jadi ceritanya,pipa pertama itu dipasang dengan menggunakan dana loan bukan APBN namun mangkrak karena gak ada gasnya. Nah cilakanya, pipa kedua dipasang, juga namun pakai dana APBN, di tempat yang sama,persis di sebelah pipa yang pakai dana loan tadi. Tapi sayangnya belum ada pasokan gasnya,” seru Kardaya dengan nada sedih.

Dalam harapan Kardaya, Dirjen Migas yang baru, memikirkan bagaimana investor kilang asing tetap bekerja dan menyelesaikan pembangunan kilang.

“Ini yang terjadi banyak investor asing mau bangun kilang di sana, di situ tapi ya kok enggak jadi-jadi dan malah menghilang,pergi dari Indonesia. Nah Pak Dirjen harus memastikan mereka bisa bangun kilang dan mengoperasikannya,” ujar Kardaya mengingatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *