Jakarta,Ruangenergi.com-Dua kargo gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dari Kilang Tangguh milik BP Indonesia akan dilepas ke pasar domestik.
Kargo LNG itu disiapkan sebagai buffer apabila ada tambahan kebutuhan domestik. Adapun pembeli potensial yang siap menerima alokasi dua kargo LNG Tangguh itu adalah PT Pupuk Iskandar Muda.
“Dari Tangguh cuman ada sedikit, kita siapkan sebagai buffer apabila ada tambahan kebutuhan domestik. Kemungkinan akan dialokasikan untuk kebutuhan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM),” jelas sumber ruangenergi.com,Selasa (19/01/2021) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,produksi LNG Indonesia masih bergantung pada operasional dua kilang yakni Bontang di Kalimantan Timur dan Tangguh di Papua. Arief mengatakan produksi kedua kilang tersebut pada tahun ini diproyeksi mencapai 200,74 kargo. Proyeksi produksi LNG tahun ini menurun 2,9% dibanding realisasi produksi pada 2020. Total produksi LNG tahun lalu sebanyak 206,9 kargo. Pada tahun ini, target produksi dari Kilang LNG Bontang sebesar 77,74 standar kargo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 52,04 standar kargo diperuntukkan untuk ekspor dan 18,7 standar kargo untuk domestik, dan 7 standar kargo volume yang belum terkontrak akan diprioritaskan untuk kebutuhan domestik. Sedangkan proyeksi produksi pada Kilang Tangguh sebanyak 123 standar kargo. \
Sebanyak 86 standar kargo diperuntukkan untuk ekspor dan 35 standar kargo diperuntukkan untuk domestik. Selain itu, terdapat 2 standar kargo volume yang belum terkontrak yang akan diprioritaskan untuk kebutuhan domestik.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko membeberkan, pada tahun 2020, lifting dari Kilang LNG Bontang sebanyak 84,9 standar kargo. Dari jumlah tersebut, 61,4 standar kargo diperuntukkan bagi pasar domestik dan 23,5 standar kargo untuk ekspor.
Sedangkan lifting dari Kilang LNG Tangguh, tercatat sebanyak 122 standar kargo yang meliputi 21 standar kargo untuk domestik dan 101 standar kargo untuk pasar ekspor.
